Inspirasicendekia.com – Dibalik panasnya pemberitaan di media massa terkait kasus korupsi e-KTP sepertinya pemerintah akan menghabiskan banyak waktu untuk menuntaskannya, karena masing-masing pihak yang dicurigai masih berkelit dengan berbagai dalih.
Mengutip bbc.com, pada tahun 2011-2012 pemerintah menggelontorkan sekitar Rp. 5.9 Triliun untuk pengadaan e-KTP. Dengan nomimal yang fantastis tersebut, wajar akan banyak orang yang tergoda.
Namun, dengan biaya yang selangit tersebut, fungsi e-KTP di Indonesia sendiri tak begitu banyak berguna, hanya sebagai media penyimpan biodata kependukan saja. Padahal di negara-negara lain, kartu identitas elektronik dapat dipakai untuk berbagai hal dan mempunyai fasilitas wah. Jadi, meskipun katanya sudah canggih, e-KTP kita sebenarnya tak ada apa-apanya.
Berikut ulasan negara-negara dengan e-KTP paling canggih yang berhasil inspirasicendekia.com himpun.
1. Estonia, e-KTP tercanggih
Sebagai salah satu negara di Eropa dengan penduduk sekitar 1.4 juta orang, sistem e-KTP milik Estonia dianggap sebagai e-KTP paling canggih di dunia. Selain sebagai kartu identitas dan alat untuk menyimpan data pribadi penduduknya, e-KTP Estonia juga berisi chip 2048 bit yang mencakup mengenai data-data penting dan beberapa fasilitas tambahan bagi penggunanya.
e-KTP tersebut dapat digunakan untuk asuransi kesehatan nasional, transaksi secara online, pembayaran transportasi publik bahkan dapat melakukan voting online dalam pemilihan.
Bahkan, pada tahun 2015 Jepang mengadopsi teknologi e-KTP milik Estonia untuk di pakai di negara tersebut. Coba bandingkan dengan e-KTP negara kita.
2. Espana e-ID Card, milik beberapa negara di Eropa
Seakan tidak mau kalah dengan Estonia, beberapa negara di Uni Eropa bahkan bekerjasama dalam pembuatan e-KTP Berbeda dengan e-KTP milik Indonesia, Uni Eropa membuat sistem e-DNI untuk menjaga keamanan data. e-DNI adalah sebuah kelebihan yang diberikan untuk pengguna e-KTP dengan memberikan password pada setiap kartu. Diharapkan dapat meminimalisir penyalahgunaan terhadap e-KTP yang hilang ataupun dicuri. Hal ini didasari bahwa e-KTP milik Uni Eropa dapat digunakan dalam transaksi online dan penggunaan kartu kredit.
3. Singapura, Dua Sistem Berbeda
Di Singapura, penduduknya disuguhkan e-KTP dengan dua teknologi yang berbeda. Yang pertama adalah Mobile Digital ID, di mana data diri dimasukan dalam kartu SIM telepon genggam. Jadi penduduk Singapura tidak perlu repot-repot mengganti ID Card lamanya dengan ID Card baru yang telah ditambah elektronik Chip. Masyarakat juga dapat melakukan transaksi online dengan Mobile Digital ID.
Yang kedua adalah National Registration Identity Card (NRIC), ID Card ini mirip dengan KTP lama Indonesia. NRIC berisikan data diri dan digunakan untuk persyaratan-persyaratan kelengkapan dokumen seperti pembuatan passport, visa dan lain-lain.
4. My Kad, Milik Malaysia
Sedangkan di Malaysia, teknologi e-ID Card dilengkapi dengan keamanan 2 sistem pengenal sidik jari yang berbeda. Teknologi tersebut menggunakan dua antarmuka dengan fungsi-fungsi tersendiri. ID Card tersebut dapat digunakan untuk berbagai layanan, misalnya transaksi online, pembayaran transportasi umum dan fungsi-fungsi penting lainnya. Kita sudah sangat kalah dengan negara tetangga kita.
Mengetahui ketinggalan-ketinggalan kita pada teknologi e-KTP seharusnya membuat pemerintah sadar. Dengan dana negara yang se-fantastis itu, seharusnya kita juga harus mendapatkan fasilitas yang tak kalah dari id card canggih luar negeri. Sayangnya, kemajuan kadang kalah prioritas dari ego manusianya sendiri. [*/luq]