Vaksinasi Guru Dilakukan, Bagaimana Kesiapan Sekolah untuk Tatap Muka?

inspirasicendekia.com, MALANG – Pekan ini merupakan kali kedua vaksinasi Covid-19 di lingkup pendidikan Kabupaten Malang. Meski belum menyeluruh, vaksinasi bagi tenaga kependidikan ini bisa memberi perlindungan bagi terlaksananya pembelajaran tatap muka (PTM) nantinya.

Vaksinasi Dosis kedua ini diikuti oleh pendidik dan tenaga kependidikan se Kabupaten Malang yang bertugas di sekolah negeri jenjang SD dan SMP. Pelaksanan vaksinasi serentak tersebar di 59 fasilitas pelayanan kesehatan (Fakes) di 33 kecamatan.

Pelaksanaan vaksinasi covid-19 dosis kedua ini seperti yang dilakukan di kantor korwil Dinas Pendidikan kecamatan Kepanjen hari ini, Rabu (17/3/2021). Vaksinasi serupa juga dilayani di UPT Puskesmas Kepanjen sejumlah 62 orang guru dan tenaga kependidikan. Juga di RS Wava Husada dan RS Hasta Husada Kepanjen.

Eri Fatmawati, guru SDN Tegalsari 2 Kepanjen, mengaku hanya tegang saja dan lebih sakit saja saat menerima suntikan vaksin kedua ini. Ia pun berharap tubuhnya lebih imun dan kebal virus covid-19 nantinya.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Malang, Rachmat Hardijono, juga menerima vaksin Covid-19 dosis kedua, Senin (15/3/2021). Ini juga diikuti jajaran staf Dinas Pendidikan Kabupaten, yang mendapatkan suntikan vaksin Covid-19 dosis kedua di RSUD Kanjuruhan Kepanjen.

Kadindik Rachmat Hardijono mengungkapkan, dengan adanya vaksinasi ini diharapkan ujicoba Pembelajaran Tatap Muka (PTM) bisa segera dimulai lebih awal. Ia juga berharap vaksinasi ini bisa membentuk kekebalan dan memberi perlindungan tubuh agar tidak sakit akibat Covid-19.

Bagaimana kesiapan sekolah melaksanakan pembelajaran tatap muka nantinya? Dijelaskan Rachmat, sekolah di Kabupaten Malang bisa melakukan ujicoba PTM apabila sekolah-sekolah tersebut memenuhi daftar periksa, dan dilakukan dengan mengikuti protokol kesehatan yang sangat ketat.

Kadindik membeberkan daftar periksa yang dimaksud meliputi ketersediaan sarana sanitasi dan kebersihan. Seperti toilet bersih dan layak, sarana cuci tangan dengan air mengalir, thermogun dan disinfektan. Selain itu, sekolah harus bisa memastikan akses fasilitas kesehatan, kesiapan menerapkan wajib masker, dan jaga jarak aman.

Tak kalah penting, lanjut Rachmat, harus dipastikan juga adanya pemetaan warga satuan pendidikan yang memiliki comorbid tidak terkontrol, tidak memiliki transportasi yang aman, memiliki riwayat perjalanan dari daerah dengan tingkat Covid-19 yang tinggi atau riwayat kontak dengan orang terkonfirmasi positif dan belum menyelesaikan isolasi mandiri.

“Semua item daftar periksa ini juga harus mendapatkan persetujuan komite sekolah atau perwakilan orang tua/wali,” ujarnya.

Selain memenuhi daftar periksa dan protokol kesehatan yang ketat, sekolah juga diharuskan berkoordinasi dengan Tim Satgas Covid-19 setempat.

Setidaknya 70 persen dari jumlah pendidik dan tenaga kependidikan di satuan pendidikan jenjang SDN/SMPN yang sudah vaksinasi Covid-19. Dengan begitu, Kadindik Rachmat berharap masyarakat semakin percaya bahwa PTM di sekolah lebih aman di masa pandemi corona ini. [* ]

Penulis: Susilo Umardani
Editor: Choirul Amin
Foto: Susilo dan Eri

Sebarkan berita:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *