Vaksin Bukan Kekebalan Permanen, Kewaspadaan Prokes Tetap Dilakukan

inspirasicendekia.com, MALANG – KALANGAN pendidikan menjadi pihak yang mendapatkan kesempatan vaksinasi Covid-19. Kesempatan ini diharapkan bisa memberi rasa aman bagi pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah yang akan kembali dalam waktu dekat.

Di Kabupaten Malang Jawa Timur, sudah dilakukan vaksinasi hingga dosis kedua. Sasarannya lebih pada pihak-pihak yang sehari-harinya bertugas pada pelayanan publik. Tak terkecuali, dari kalangan kesehatan dan tenaga kependidikan.

Pihak Dinas Pendidikan misalnya, berharap bisa segera dilakukan pembelajaran tatap muka dan memasukkan sekolah, sehingga harus benar-benar dipastikan kesiapan soal kesehatan warga sekolah.

“Vaksinasi (memang) bukan syarat wajib bagi sekolah untuk bisa melakukan pembelajaran tatap muka. Saya yakin dengan setidaknya 70% pendidik dan tenaga kependidikan sudah vaksinasi, masyarakat percaya bahwa tatap muka di sekolah tersebut aman dan tidak akan menciptakan klaster covid-19 baru,” demikian ditegaskan Kepala Dinas Pendidikan, Rachmat Hardijono, di sela mengikuti vaksinasi awal pekan ini.

Kadindik Rachmat menambahkan, guru tetap diharapkan peduli pada kesehatan siswanya saat belajar di sekolah. Ia meminta guru harus memberikan pengawasan ekstra dan terus menerus mensosialisasikan protokol kesehatan (prokes) dan hidup bersih dan sehat.

“Kadang siswa itu suka bergantian masker dengan temannya. Kalau tidak di kelas, ya di WC. Guru harus mengawasi dan melarang hal tersebut. Guru tidak boleh bosan mengingatkan siswanya untuk selalu menerapkan protokol kesehatan,” tegasnya.

Ditambahkan, vaksinasi akan diberikan kepada pendidik dan tenaga kependidikan, baik sekolah negeri maupun swasta. Namun saat ini, katanya, jumlah vaksin yang disediakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Malang masih terbatas.

Terkait hal ini, kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, drg Arbani Yusuf, juga mengingatkan, bahwa yang sudah mendapat suntikan vaksin covid-19 tetap harus menjaga dan mematuhi prokes.

“Kekebalan (pascavaksinasi) tidak menetap, dan antibodi yang terbentuk tidak permanen. Tergantung individunya, (kondisi dan kemampuan tubuh) tiap individu tidak sama,” jelas drg Arbani, Rabu (17/3/2021), melalui jawaban pesan messangernya.

Imunitas antivirus covid-19 ini, lanjut Kadinkes Arbani, karena dipengaruhi juga lingkungan dan belum semua warga disuntik vaksin. Dalam satu keluarga misalnya, masih perlu tetap diwaspadai kesehatan anggota keluarga yang lain yang belum divaksin. [sus/min]

Sebarkan berita:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *