UNIRA: Satu-satunya di Indonesia yang Fokuskan Pendidikan Damai

Unira Malang Buka S2 Pendidikan Islam

Universitas Islam Raden Rahmat (Unira) Malang melaunching program pascasarjana pertama, Sabtu (23/1/2016). Program Magister Pendidikan Islam yang dibuka ini menjadi satu-satunya yang berorientasi khusus (distingsi) pada Pendidikan Kedamaian.

Launching program S2 ini dirangkai dengan kajian ilmiah yang dikemas dalam acara talkshow dengan tema kajian ‘Peace Education’. Talkshow menghadirkan narasumber Dr Muhammad Zain, MAg (Kasubdit Pengembangan Akademik Kemenag RI), Prof Mudjia Rahardjo, MSi (Rektor UIN Maliki Malang), dan Prof Dr Mas’ud Said (Staf Ahli Kemeterian Sosial)

Dalam talkshow yang dipandu moderator Dr HM Tauiqi yang juga dekan Fakultas Teknologi Ilmu Komuikasi Unira Malang ini, banyak mengemuka pemaparan dan diskusi terkait peran dan posisi kampus Islam di era kekinian dan hubungan internasional.

“Hubungan kenegaraan dalam bidang apapun harus membangun jejaring hubungan international. Terlebih, kehadiran kampus Islam Indonesia harus mampu menghadirkan dan menginisiasi peace education,” kata Prof Mudjia.

Kata Islam yang melekat pada universitas, lanjutnya, jangan sekadar nama, namun harus membumi dalam sistem dan perilaku civitas akademikanya.

Lebih lanjut, Mudjia Rahardjo apresiasi cepatnya perkembangan Unira sebagai universitas baru, namun sudah banyak melakukan inovasi. Salah satunya, membuka program Magister. Namun, ia menegaskan harus tetap mementingkan kualitas. Mudjia mengungkapkan, hanya 3 kampus yang terakreditasi A dari setidaknya 700 perguruan tinggi Islam se Indonesia.

DAMAI: Talkshow kajian 'Peace Education' yang digelar di Aula kampus Unira Malang, Sabtu (23/1/2016), yang menjadi rangkaian acara launching Program S2 Pendidikan Islam kampus setempat.
DAMAI: Talkshow kajian ‘Peace Education’ yang digelar di Aula kampus Unira Malang, Sabtu (23/1/2016), yang menjadi rangkaian acara launching Program S2 Pendidikan Islam kampus setempat.

“Terlebih, kampus Islam harus mampu menyuarakan kebenaran,” imbuhnya.

Pengembangan kelembagaan kampus Unira diperkuat juga dengan kerja sama dengan pihak UIN Maliki. Sebelumnya sudah dilakukan penandatanganan MoU terkait dukungan penguatan kelembagaan ini.

Terpisah, Hasan Abadi MAP, wakil Rektor Unira mengungkapkan, Unira sudah membuka pendaftaran bagi mahasiswa program S2 Pendidikan Islam ini. Sejumlah SDM sudah disiapkan mendukung program magister ini. Diantaranya, mengirimkan dosen Unira tugas belajar di University of Washington, AS dan menyiapkan dosen pengampu yang kompeten. Diantaranya, dari Jakarta Sufistik Center dan Abdurrahman Wahid Center UI.

Termasuk, tambahnya, merekrut sejumlah dosen luar biasa yang sudah sangat berpengalaman. Seperti, Prof M Nuh DEA, Prof KH Tolchah Hasan, Prof Masud Said, dan DR Ali Mahsan Musa.

“Program S2 dengan distingsi atau fokus pendidikan pada ‘peace education’ ini adalah satu-satunya di Indonesia. Prodinya tetap PAI, namun orientasi pendidikan adalah perdamaian,” demikian Hasan Abadi.

Sebarkan berita:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *