Alunan musik gamelan terus membahana di dalam pelataran Pendopo Pemkab Malang, Sabtu (5/9) malam. Musik tradisional dipersembahkan untuk mengiringi jamuan sekitar 100 orang yang hadir di Pendapa yang merupakan tamu undangan. Mereka adalah peserta dari 9 negara yang hadir dalam Welcoming Dinner AMIPEC (Annual Malang International Peace Conference) 2015 yang digelar pada 6-8 September 2015 di Universitas Islam Raden Rahmat (Unira) Kepanjen, Kabupaten Malang.
Para peserta ini berasal dari negara seperti Iran, Senegal, Kenya, Portugal, dan Indonesia sendiri selaku tuan rumah. Selain alunan gamelan, mereka juga disambut dengan pertunjukan tari Topeng Malang. Hadir dalam acara sambutan peserta ini, antara lain, Sekda Kabupaten Malang Dr H Abdul Malik, Rektor Universitas Islam Raden Rahmat (Unira) Drs KH Mahmud Zubaidi MA, serta sejumlah pembicara AMIPEC 2015.
Universitas Raden Rahmat memang berinisiatif menggelar pertemuan internasional terkait perdamaian agama dalam acara 1st Annual Malang International Peace Conference (AMIPEC). Pertemuan internasional yang baru pertama digelar ini akan banyak mendiskusikan ancaman dampak globalisasi terhadap perdamaian internasional, khususnya bagi penganut-penganut agama di berbagai belahan dunia.
Acara AMIPEC ini akan mendatangkan narasumber dari Koordinator Kementerian Politik, Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemen Polhukam). Yang akan bertindak sebagai pemberi paparan adalah Ubaidilah Amin. Bertindak sebagai tuan rumah dalam sambutan pembukaan adalah Hasan Abadi MAP, wakil ketua II Unira yang juga ketua Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Malang.
Acara AMIPEC akan banyak diisi diskusi panel dengan tema berbeda. Yakni, tentang Harmoni Keagamaan dan Hak Asasi, Keadilan, dan Pemberdayaan. Pemaparan seminar pengantar diskusi disampaikan tiga keynote speeker. Yakni, Prof Joel S Kahn, Dr Lukman Haqim, dan Mr Chong Ming Hwee. (min)
