Inspirasicendekia.com, MALANG.KAB – Kompetensi peserta didik SMK tidak serta merta bisa terpetakan dan belum merata. Keahlian ini setidaknya tidak tergambar pada ajang Lomba Keterampilan Siswa (LKS) SMK 2017 Kabupaten Malang, 27-28 September 2017 ini.
Sejumlah bidang lomba LKS SMK 2017 didapati minim peserta. Di kelompok Bisnis dan Pariwisata misalnya, bidang lomba Akomodasi Perhotelan tercatat hanya diikuti 5 peserta, yang kesemuanya dari SMK swasta. Yakni, dari SMK PGRI Gedangan, SMK Prof Suryono Karangkates, SMK PGRI 3 Singosari, SMK Mutu dan SMK Cendekia Bangsa.
Sama halnya dengan bidang perhotelan, sejumlah bidang lomba lain juga minim peserta. Sebut saja bidang lomba mobile robotics (3 peserta), CADD Building (4 peserta), Animasi (6 peserta), software application (4 peserta), livestock (2 peserta), dan post harvesting (3 peserta).
Bahkan, keahlian beberapa peserta LKS SMK Kabupaten Malang dinilai minor dan pas-pasan. Pada bidang lomba CADD Building misalnya, hanya diikuti 4 peserta dari dua sekolah, yakni SMKN 1 Singosari dan SMK Annuru Tirtoyudo. Dikatakan Ratna Marinda Ningtiyas, praktisi konsultan perencanaan yang menjadi juri lomba, dari peserta yang ada didapati selisih poin nilai sangat timpang dan jauj dari poin ideal.
“Empat peserta dari dua SMK berbeda ini mendapatkan selisih skor sangat jauh. Dua peserta hanya mendapatkan skor 5 poin. Ini jauh dari skor minimal. Sedangkan, dua peserta lainnya mendapatkan skor di atas 80 poin,” terangnya, Rabu (28/9) malam di SMKN 2 Turen yang menjadi tempat lomba.
Dikatakan, lomba CADD Building dilakukan dengan total waktu 8 jam. Job peserta adalah membuat gambar kerja perencanaan rumah dengan penilaian gambar tampak depan dan detil. Tambahan poin adalah gambar tampak tiga dimensi. Sedangkan poin tertinggi ada pada struktur dan detil gambar.
Sementara itu, penanggung jawab lomba di SMKN 2 Turen Suharto mengatakan bahwa dua peserta dengan skor sangat rendah ini merupakan siswa yang mengambil jurusan lain alias bukan Teknik Bangunan.
“Yang mendapatkan nilai sangat rendah itu siswa yang bukan jurusan Bangunan, mungkin keterampilan Auto-CAD sekadar mapel minor di sekolahnya,” katanya.
Terkait minimnya jumlah peserta, menurut Suharto salah satunya bisa dikarenakan bidang CAAD Building baru kali ini dilombakan di LKS SMK Kabupaten Malang 2017.