Tanamkan Kesadaran, DCKTR Lombakan Duta Sanitasi

Tanamkan Kesadaran, DCKTR Lombakan Duta Sanitasi

Banyak cara bisa dilakukan untuk menanamkan pemahaman dan kesadaran terhadap pentingnya kesehatan lingkungan. Salah satunya, adalah menggelar festival lomba bertema sanitasi lingkungan.

Ini seperti yang dilakukan Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang (DKCTR) Pemkab Malang, yang menggelar ajang acara Pemilihan Duta Sanitasi SMP/MTs se Kabupaten Malang, Selasa (17/11) kemarin. Tak ayal, halaman samping kantor DKCTR Pemkab Malang menjadi ramai dengan kemeriahan rangkaian lomba yang bertema ‘Tunjukkan Bakat dan Kreativitasmu ini. Meski cuaca siang hari itu cukup terik, tak menyurutkan keceriaan dan semangat siswa yang tergabung dalam tim sekolah masing2 untuk menunjukkan penampilan presentasi dan kreativitasnya. Di kanan-kiri tribun penonton, mereka tak lelah meneriakkan yel-yel sambil melambaikna tangan menari menikmati penampalan band musik di panggung sebagai acara hiburan selingan. Mengenakan kostum rompi plastik merah dengan rumbai-rumbai ikat pinggang yang dibuat dari bahan bekas minuman gelas plastik kemasan yang dibuat sedemikian rupa, sejumlah siswa dari MTs Al Ittihad Poncokusumo tampak paling meriah meneriakkan yel-yel.

Penampilan demo peragaan yang dibawakan peserta nomor urut 13 dari SMPN 5 Kepanjen juga sangat kental denga pesan sanitasi sesuai tema Gerakan Peduli Sanitasi yang dicanangkan panitia. Salam bumi….tetap lestari! Demikian pembuka presentasi peserta yang diwakili lima siswa ini di atas panggung. Selanjutnya, secara bergantian duta sanitasi SMPN 5 Kepanjen menjelaskan dampak sampah rumah tangga organik. Dilanjutkan teknik pengolahan kompos dengan teknik takakura yang langsung diperagakan di depan audiens.
Lomba pemilihan Duta Sanitasi ini diikuti 30 tim sekolah. Awalnya, tim yang daftar berjumlah 50 tim.

Kabid Permukiman Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Malang Irianto mengungkapkan, tujuan lomba ini adalah memberi pemahaman soal sanitasi sejak dini. Apalagi, katanya, sampah komunal dan kesehatan sanitasi tidak hanya terjadi di rumah,, melainkan juga di sekolah-sekolah.

“Harapnnya sejak dini siswa sudah benar-benar memahami soal sanitasi sebagai bagian pola hidup sehat, dengan tidak membuang kotoran sampah atau buang air besar sembarangan,” demikian Irianto ditemui Malang Pagi di sela-sela acara lomba. (min)

Sebarkan berita:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *