Mengunjungi Kota Pare, Kediri, tentunya Anda akan sayang jika tidak meluangkan waktu singgah di Kampung Inggris, Pare. Kampung yang menjadi terkenal setelah keberadaan lembaga kursus bahasa Inggris BEC (Basic English Course) yang didirikan Mr Kalend Osen sekitar 25 tahun silam. Ahad, pekan lalu, selama 2 jam Awak media inspirasi Cendekia berkunjung ke Kampung Inggris dan semmelakukan wawancara langsung dengan pendiri Mr. Kalend Osen. Berikut laporannya.
Siapa sangka, lembaga kursus BEC Pare yang didirikan tanggal 15 Juni 1977 tersebut kini telah meluluskan 20.000 oran. Tak hanya itu, keberadaan Kampung Inggris dengan BEC ini telah membantu memberdayakan ekonomi ribuan penduduk Pare Kediri.
Muhammad Kalend Osen sendiri adalah kelahiran Kutai Kertanegara Kalimantan Timur tahun 1945. Pria ini ternyata adalah santri Pondok Modern Gontor pada 1965, namun tidak lulus. Berangkat dari keprihatinan melihat begitu banyaknya alumni Universitas jurusan bahasa Inggris yang tidak bisa mempraktikkan dalam kehidupan sehari-hari, Kalend muda tergerak hatinya untuk mendirikan Kursus Bahasa Inggris di lingkunganya dengan tempat seadanya, yaitu rumahnya sendiri. Sejak awal sampai besarnya BEC kini, rumah pertama yang sederhana itu pun tidak dipugar sama sekali.
Yang menarik dari kepribadian Mr Kalend ini adalah beliau taat ibadah, mengajar tetap berkopyah. Siswa perempuan muslimah diwajibkan berjilbab, kecuali non muslimah. Agar masyarakat mendapatkan manfaat dan berkah dari kiprahnya ini, beliau memutuskan tidak membuka rumah kos dan tidak membuka kantin sendiri di dalam kampung. Sehingga kanan-kiri dari BEC ini munculah lapangan ekonomi sebagai sumber penghasilan, mulai warung nasi, tempat kos-kosan untuk siswa , sewa sepeda ontel bagi yang tempatnya jauh, sampai ratusan pedagang kaki lima.
Karena semakin banyaknya orang yang ingin belajar bahasa Inggris di Kampung Inggris ini, lambat laun masyarakat di sekeliling BEC ini juga membuka tempat Kursus Bahasa Inggris. Kini, tidak kurang dari 200 Lembaga Kursus hingga merambah desa-desa samping. Ketika awak Inspitasi Cendekia berkeliling sekitar BEC, juga menemukan tempat kursus bahasa asing lainya seperti bahasa Jepang, Mandarin, Korea dan sebagainya.
Karena Kualitas BEC menjadi madona bagi ratusan lembaga yang lain di Pare Ini, siswa berdatangan dari seluruh penjuru pelosok negeri hingga negeri tetangga. Bahkan, calon peserta didik harus rela mengantre hingga enam bulan lamanya untuk bisa belajar di sana. Ini karena Lembaga BEC khusus asuhan Mr. Kalend ini setiap angkatan hanya menerima 400 peserta. Dengan lama pembelajaran 1,5 jam x 4 pertemuan hari kerja selama enam (6) bulan. Jika sudah penuh 400 siswa maka ditutup dan yang tidak sabar menunggu gelombang selanjutnya biasanya masuk lembaga selain BEC yang jumlahnya sudah ratusan lembaga.
Biaya pendidikan di sisni di buat standar, selisih masing-masing lembaga tidak banyak. Misalnya, di BEC biaya masuk awal Rp 500.000, dengan SPP Rp 200.000/bulan. Biaya makan juga relatif terjangkau, masih ditemui harga Rp 4.000 untuk satu porsi makan. Untuk kos ini tidak satupun milik Mr. Kalend. Betul-betul membawa manfaat dan berkah bagi lingkungan.
Awak media yang melakukan kunjungan di antaranya adalah Abdullah Sam, Nugraha Chandra Pratama (sekaligus Direktur Kampung Inggris Sumberpucung -Malang), Dr. Joko Lulusan Canada dan Australia Pembina Kampung Inggris Yang terletak di Jl. Kopral Suradi Sumberpucung Malang.
Beberapa tahun terakhir, Kampung Inggris Pare ini menjadi tempat OST (Observation Study Tour) dari berbagai sekolah, perguruan tinggi negeri atau swasta, dinas, kementerian hinga dari berbagai negara tetangga. Chandra, Direktur Kampung Inggris sumberpucung yang sinergi dengan Pesantren Rakyat berharap, di Malang yang banyak sekolah favorit dan Perguruan Tinggi selayaknya perlu adanya rintisan Kampung Inggris yang terjangkau semua kalangan.
Kesuksesan Mr. Kalend dalam mengembangkan kampung Inggris ini adalah kedisiplinan, tidak sedikit aturan-aturan yang disepakati setelah masuk Lembaga BEC ini. Penulis mengutip tulisan di sebuah Baner di atas pintu masuk utama bertulisan berikut “Bagi Anda Yang Berniat Ingin Belajar Di Bec, Harus Berniat Mau Diatur, Dan Bagi Anda Yang Tidak Mau Diatur, Kami Mohon Untuk Membatalkan Niatnya Belajar Di Bec”. (abd)