Sosok Mukhlis; Guru Pegiat Wisata, Menjaga Keasrian melalui Karakter Anak Didik

Inspirasicendekia.com, Seperti apa masa depan anak bangsa mendatang, tentunya bergantung pula bagaimana saat ini anak-anak dididik. Dengan menanamkan karakter baik terhadap lingkungan, maka keberlangsungan anak dalam menjalani apa yang dicita-citakan pun lebih mudah kelak.

Begitulah setidaknya pemikiran Mukhlis, AMa.Pd, guru SDN Purwodadi 2 Lenggoksono Tirtoyudo, Kabupaten Malang. Sehari-hari mendiami kawasan wilayah pesisir pantai Malang Selatan, menjadikannya tetap memiliki perhatian cukup tinggi pada kelestarian lingkungan di sela-sela kesibukannya sebagai pendidik.

“Dengan berprofesi sebagai guru SDN, saya tanamkan untuk menjaga kebersihan sejak usia mereka. Saya menekankan agar jangan membuang sampah sembarangan. Kebiasaan menjaga lingkungan perlu dimulai sejak usia dini. Terlebih, kadangkala mengedukasi orang tuanya juga susah,” tegas Mukhlis, Selasa (17/10).

Apa yang dilakukan bapak satu anak bukan tanpa alasan. Ini karena keprihatinannya pada perilaku warga masyarakat yang membuang sampah seenaknya. Beberapa kali menegur si pelaku pembuang sampah sembarangan, ada beberapa yang sadar dan ada juga yang justru marah atau merespin dengan jawaban yang tidak menyenangkan.

“Masa kecilku saat SD sekitar tahun 1986 sampai1992, Desaku hijau dengan sungai bersih dan ikan melimpah. Sekarang sungai penuh sampah di musim kemarau dan hanyut ke laut tatkala musim hujan, sehingga air laut pun tercemar,” bebernya.

Sosok Mukhlis; Guru Pegiat Wisata, Menjaga Keasrian melalui Karakter Anak DidikDi tengah-tengah masyarakat di kampungnya, Mukhlis pun tidak berdiam diri. Melalui Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Lenggoksono yang diikutinya, ia pun banyak bergiat bagaimana menciptakan kawasan lingkungan pesisir yang bersih dan nyaman sehingga bisa menarik dan membuat betah wisatawan yang singgah.

Maklum saja, di kampungnya terhampar pantai elok Pantai Bowele dan Lenggoksono yanh terkenal dengan ombak yang bagus untuk berselancar dan spot Banyu Anjlok.

Tak ayal pula, pria yang mulai mengajar sejak 2004 silam ini beberapa kali mendapatkan penghargaan atas kiprahnya. Yakni, Anugerah Inpirasi Figur bidang Pariwisata sebagai perintis dan pegiat wisata Bowele dan Penggerak Ekonomi melalui Pariwisata dari Bupati Malang (2014).

Merubah perilaku masyarakat agar menerapkan Sapta Pesona menjadi cita-cita luhur guru berstatus PNS sejak 2014 ini.

Mukhlis berfikiran ketika orangtuanya sulit diajak peduli lingkungan, mungkin anak-anaknya yang lebih tepat.

“Saya ingin tetap berbuat agar ada perubahan perilaku masyarakat kita mulai dari usia dini,” tekadnya. [min]

Yuk, vote Pak Mukhlis untuk menjadi guru inspiratif versi Inspirasi Cendekia disini. Atau bisa juga dengan memilih langsung dibawah ini.

[socialpoll id=”2464702″]

Sebarkan berita:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *