inspirasicendekia.com, MALANG – Hari libur kerja tak menyurutkan semangat para ibu-ibu warga Kelurahan Ardirejo Kepanjen, Kabupaten Malang, Minggu (31/3/2019) pagi. Meski hanya beralaskan karpet di Balai Kelurahan, mereka tampak kompak belajar bersama puluhan warga lainnya.
Sekitar 40 orang yang berada di balai kelurahan Ardirejo ini mengikuti sosialisasi teknis pemungutan dan penghitungan suara. Mereka memang menjadi anggota kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) Pemilu 2019.
“Ada sekitar 12 emak-emak yang ikut Sinau Bareng tadi. Cukup kompak dan semangat sampai selesai,” kata Diah Ambar, sekretaris Panitia Pemungutan Suara (PPS) Kelurahan Ardirejo, Ahad (31/3/2019) siang.
Lilik Makrufah (48) misalnya, menjadi salah satu peserta sinau bareng penghitungan dan pengisian rekap hasil perolehan suara ini. Kebetulan, ia menjadi ketua KPPS di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 12 di kelurahan Ardirejo.
Ada juga Ida Nuryati (45), yang merupakan anggota KPPS yang nantinya bertugas di TPS 19 di keluarahan Ardirejo, saat pemungutan suara Pemilu 17 April 2019 mendatang.
Bagi Lilik dan Ida Nuryati, mengisi sinau bareng penghitungan dan pengisian rekap perolehan suara ini penting diikuti. Meski sebulumnya, mereka sempat berkecimpung sebagai bagian penyelenggara pemilu saat pilkada tahun lalu.
Pada pemilu 17 April 2019 mendatang, setidaknya 58.863 orang anggota KPPS harus bertugas menjadi penyelenggara di 8.409 TPS yang ada di Kabupaten Malang. Dengan adanya pemilihan presiden dan legislatif yang dilaksanakan serentak hari itu, maka proses pemungutan dan penghitungan suara lebih komplek.
Kegiatan sinau serupa juga pernah dilakukan pihak PPK Kepanjen diikuti semua anggota PPS bersama komisioner KPU Kabupaten Malang. Sosialisasi teknis diberikan Abdul Holik, anggota KPU yang membidangi divisi teknis.
“Ada beberapa hal teknis yang harus dipahami anggota KPPS pada pemilu tahun ini. Misalnya, rekap penghitungan suara lebih banyak karena adanya lima surat suara berbeda. Yakni, untuk pilpres, pemilihan DPD, DPR RI, serta DPRD provinsi dan kabupaten/kota,” jelas Abdul Holik. [amn]