Inspirasicendekia.com, MALANG – Pelajar SMP Negeri 5 Kepanjen Kabupaten Malang mendapatkan pengalaman bermakna bisa berinteraksi dengan bule Amerika (native speaker). Gregg Sutton, dari English Teacher Assistanship (ETA) program Fulbright AMINEF, menyambangi mereka, Sabtu (21/10).
Greg Sutton yang didampingi dua guru dari SMK Muhammadiyah 7 (SMK Mutu) Gondanglegi, datang ke SMPN 5 sejak pagi. Tentunya, kunjungan tak biasa ini menghadirkan kesan tersendiri bagi para pelajar sekolah Adiwiyata Nasional ini. Tak ayal, semua perhatian mereka hampir tertuju pada aktivitas bule ganteng berwajah unyu ini di depan teman-temannya.
Greg menyempatkan diri masuk di salah satu ruang yang berisi sekitar 50 siswa kelas 8 dan 9. Selama sekitar 2 jam lebih, ia menghabiskan waktu bersama anak-anak di SMPN ini. Yang dilakukan adalah mengajak mereka belajar conversation dan mengikuti game-game menarik.
Imawati, salah satu pendamping yang banyak membantu menerangkan penjelasan Greg dalam versi Bahasa Indonesia mengungkapkan, dalam sesi conversation Mr Greg sesekali memberi kesempatan siswa bertanya, dan menghadiahi siswa yang bisa menjawab pertanyaannya. Agar menarik, siswa juga diajak permainan game seperti Simon says, Sticky note, dsn Whispering.
“It was good, cause we had many fun activities and the students were energized. It was nice to meet new students and play games with them. I hope it was useful. (Bagus, kami banyak melakukan aktivitas yang senang dan para siswa semangat. Senang bertemu siswa baru dan bermain bersama mereka, red),” kata Greg beberapa saat usai mengunjungi SMPN 5, Sabtu (21/10).
Kedatangan bule pengajar asal North Carolina USA ini pun tak disia-siakan siswa dan guru. Beberapa kali, mereka meminta foto wefie bersama-sama di dalam kelas maupun saat di lapangan sekolah.
Bersama dua rekannya, Yuta Ottake dan Elena Dietz, Mr Greg saat ini memang tengah menjalankan program AMINEF dan mengajar di SMK Mutu Gondanglegi. Kunjungannya ke SMPN 5 memang sesuai permintaan pihak sekolah ini.
Namun demikian, Greg menyatakan tidak menutup kemungkinan juga melakukan kegiatan yang sama di sekolah-sekolah lainnya.
“Maybe, (willing to meet and teach other studenst) if I am free,” katanya. [min]
