Inspirasicendekia.com, MALANG – Memasuki tahun 2019 atau 106 hari sebelum pemungutan suara Pemilu 17 April 2019, kesiapan panitia pemilu terus dikonsolidasikan. Terutama, terkait teknis pemungutan dan hitung suara, panitia diminta lebih konsentrasi.
“Ya, alam Pemilu 2019 memang baru pertama kali dilangsungkan dua pemilihan sekaligus, yakni pilpres dan pileg. Karena itu, antisipasi sejak dini harus disiapkan,” demikian komisioner KPU Jawa Timur, Rochani, usai pengukuhan anggota PPK Kabupaten Malang Pemilu 2019, di gedung DPRD setempat, Rabu (2/1) siang.
Menurut Rochani, persoalan teknis yang harus diantisipasi adalah keruwetan saat pemilihan dan penghitungan suara. Ini karena, jumlah pemilih Kabupaten Malang sangat banyak, juga penghitungan surat suara hasil pemungutan.
“Rekap penghitungan hasil pungut suara berlangsung selama 10 hari. Sangat pendek. Sementara, ada lima jenis surat suara pemilihan yang harus dihitung,” imbuhnya.
Dengan demikian, lanjut Rochani, panitia pemilu harus benar-benar bisa mengatur kerjanya. Misalnya, saat penghitungan membuka kotak suara harus dilakukan secara pararel, bida dibagi sekitar 4 kelas saat penghitungan.

“Waktu 106 ke depan akan dimaksimalkan dengan mengagendakan bimtek secara berjenjang hingga PPS dan KPPS. Bahkan, harus banyak disimulasikan. Alat peraga dan model formulir sudah ada untuk simulasi,” demikian anggota KPU Jatim divisi SDM dan litbang ini.
Terpisah, ketua DPRD Kabupaten Malang Hari Sasongko berpesan,
agar penyelenggara pemilu sangat berkosentrasi terutama saat hari H pemungutan dan penghitungan.
“Jangan lagi ada kasus hasil suara yang diperoleh parpol atau caleg hilang karena faktor ketidaksengajaan,” demikian Hari Sasongko. [min]