inspirasicendekia.com – Prestasi membanggakan Duta Bahasa Jawa Timur mewarnai pelepasan wisuda SMAN 1 Sumberpucung (Smaloka) Kabupaten Malang, Sabtu (4/6/2022).
Prestasi tersebut diraih Mutiara Pasca Nanasya, salah satu wisudawan lulusan SMAN 1 Sumberpucung ini. Saat wisuda, prestasi ini jadi kado yang bisa menjadi kebanggaan warga sekolah dan wali siswa.
Selain Pasca, 9 (sembilan) siswa SMAN 1 Sumberpucung juga mendapatkan penghargaan sekolah sebagai wisudawan terbaik. Penghargaan diberikan atas prestasi akademik nilai ijasah tertinggi.
Nama-nama mereka diumumkan dan dipanggil ke panggung wisuda untuk mendapatkan penghargaan. Diantaranya, Sherina Maharani dari kelas XII Bahasa, yang mendapatkan rerata nilai ijasah 90,56. Siswa lainnya adalah Novia Fitri Radita dari kelas XII IPA, dengan rerata nilai 90,19.
Sejumlah 426 siswa kelas XII dinyatakan lulus tahun ini. Wisuda pelepasan siswa-siswi SMAN 1 Sumberpucung ini juga dihadiri pejabat Kantor Cabdin Pendidikan Kabupaten Malang.
“Pesan dari saya kita semua, kita tidak harus mampu bersinar dalam kehidupan semua orang. Akan tetapi, minimal bersinar dalam kehidupanmu sendiri,” demikian pesan dan kesan Mutiara Pasca, dalam sambutannya sebagai wakil wisudawan.
Ajang pemilihan Duta Bahasa 2022 yang diikuti Mutiara diselenggarakan Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur. Pada 29 Mei 2022 lalu digelar malam puncak penobatan. Ia masuk 5 besar finalis dan mendapatkan juara favorit.
Di ajang Duta Bahasa Jatim ini, peserta wajib menguasai bahasa Indonesia yang baik dan benar, juga menguasai salah satu bahasa daerah di Jawa Timur, dan menguasai salah satu bahasa asing. Selain itu, memiliki wawasan kebangsaan yang luas serta pengetahuan tentang budaya Jawa Timur.
Ada 150 peserta pemilihan Duta Bahasa ini, dan diambil 10 peserta untuk menjadi semifinalis dan mengikuti kegiatan karantina.
Mutiara Pasca mengakui, harus menghadapi persaingan yang sangat ketat mengingat statusnya masih pelajar. Sedangkan peserta finalis lainnya sudah mahasiswa. Ada dari kampus UI, UGM, UNEJ, UNESA, UB, dan UIN Malang
“Saya terus terpacu untuk dapat bersaing dengan para mahasiswa, dan tidak menyurutkan semangat saya berkompetisi. Yang paling utama bagi diri saya adalah berani mencoba, berani berbeda serta berani bermimpi besar,” tekadnya.
Mutiara punya motto dalam hidupnya, ‘trying to be better than yesterday. Baginya pengalaman adalah pelajaran terhebat dari setiap kehidupan, dan tantangan adalah jembatan untuk saya meraih tujuan. [min]