Inspirasicendekia.com, MALANG – Guru produktif SMK Muhammadiyah 7 (SMK Mutu) Gondanglegi Kabupaten Malang menjadi mentor guru SMK di Malaysia. Catur Sunariyadi MPd, diminta mengajar tentang common rail selama sepekan di negara ini.
Permintaan ini datang dari Al Najjah Enterprise yang memprakarsai Kursus Jangka Pendek Common Rail Fuel Injection. Tempat kursus dilangsungkan di Kolej Vokasional Tanjung Piai Malaysia.
“Common rail banyak dipakai teknologi otomotif mesin double cabin. Teknologi ini merupakan perkembangan terkini untuk mesin diesel, dan banyak dipakai untuk mobil Pajero, Furtuner, dan lainnnya. Di Malaysia sekarang memang lagi tren,” kata Catur Sunariadi.
Undangan mengajar ini juga diterima DR M Harly, widyaiswara VEDC Malang, yang juga fasilitator banyak membantu SMK Mutu. Peserta kursus adalah guru seluruh SMK se Malaka Malaysia, yang dibagi dalam dua gelombang selama sepekan.
Sejumlah pengalaman terbaik dan kompetensi khusus memang dimiliki Catur Sunariadi. Ia merupakan guru Teknik Permesinan yang sudah pernah assessment teknologi mesin Daihatsu. Catur juga asesor tersertifikasi tahun 2019 ini melalui TUK-LSP P3 dari TOP (Teknik Otomotif Indonesia).
Pengalaman terbaik Catur Sunariadi adalah memprakarsai pengembangan teaching factory SMK Mutu pada 2016.
TeFa ini bahkan sudah tersertifikasi standar industri Daihatsu sejak akhir 2018 lalu.
“Selama kursus ini, yang akan lebih banyak diajarkan hanya pemanfaatan media simultor. Kami akan banyak memberikan kompetensi perawatan berkala common rail,” ungkapnya.
Diakui Catur, permintaan mengajar ini bermula dari pengakuan atas prakarsa pembuatan simulator media pembelajaran berbasis komputer, yang dikembangkan bersama mitranya dua tahun terakhir. Simulator media pembelajaran TeFa SMK Mutu inipun masih satu-satunya dikembangkan di Indonesia.
Ya, menurut Catur, penguasaan common rail menjadi syarat bisa memahami kinerja dan aplikasi media simulator.
“Simulator common rail, Auto Break System (ABS), dan simulator EPS menjadi tiga pilihan teknologi termutakhir di bidang otomotif” demikian Catur Sunariadi. [min]