Inspirasicendekia.com, MALANG – Warga Kabupaten Malang perlu mewaspadai sejumlah ancaman penyakit bagi generasi masa depan. Stunting dan penyebabnya harus menjadi perhatian bersama agar tidak mengancam pertumbuhan anak.
Ancaman stunting ini mengemuka dalam forum Training Sekolah Sehat di Aula Panji Dinas Pendidikan Kabupaten Malang belum lama ini. Kegiatan ini diikuti sekitar 200 guru UKS SD/MI se Kabupaten Malang.
“Stunting mendapat perhatian lebih karena Kabupaten Malang memiliki jumlah generasi stunting yang cukup besar,” demikian Seksi Promkes dan Pemberdayaan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, Titin Sugiartini.
Ia mengungkapkan, saat ini ada lima program prioritas yang ditangani Dinas Kesehatan Kabupaten Malang. Yakni, penyakit tidak menular (PTM), Angka Kematian Ibu Hamil (AKI), stunting, tuberkolusis, dan Imunisasi.
“Stunting berbeda dengan kerdil. Stunting adalah kondisi tinggi badan anak tidak sesuai dengan usianya serta diikuti penurunan kognitif. Sedangkan kerdil disebabkan oleh faktor genetik,” ujarnya di kegiatan Training Sekolah Sehat tersebut.
Agar generasi Indonesia tidak mengalami stunting, menurutnya yang harus ditangani pertama kali adalah ibu yang akan melahirkan. Mereka harus diberi asupan makanan bergizi dan suaminya harus diberi pemahaman bahaya stunting.
“Stunting terjadi karena kurang gizi dalam kurun waktu lama sekali yakni 1.000 hari pertama kehidupan (HPK). Peride HPK ini dimulai dari ibu yang akan melahirkan,” katanya.
Oleh karena itu, Titin menyarankan untuk mengubah perilaku sehari-hari menjadi perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Ini karena menurutnya perilaku keseharian yang kurang sehat merupakan penyebab terbesar masalah kesehatan. [ss/rul]