inspirasicendekia.com, MALANG – Pengambilan personal identity number (PIN) untuk pendaftaran peserta didik baru (PPDB) SMAN/SMKN diserbu pendaftar, Senin (27/5/2019). Calon siswa tampak berjubel dan harus betah menunggu untuk validasi dan mendapatkan token.
Serbuan pendaftar di hari pertama pengambilan PIN memang menyebabkan antrean. Seperti terlihat di SMAN 1 Kepanjen Kabupaten Malang, yang mengharuskan pendaftar antre hingga lebih dari empat jam.
“Saya datang pagi-pagi dan sudah antre mulai jam 7 mas. Ini sudah dapat PIN tanda bukti validasi,” kata Ardan Ahmad Fahrezi, pendaftar dari SMPN 1 Kepanjen.
Tanda bukti PIN yang didapatkan Ardan Ahmad memang harus divalidasi dan ber-barcode. Bukti validasi berisi nomor PIN dan koordinat lokasi rumah pendaftar sesuai zonasi.
Ia akhirnya selesai mendaftar dan mendapatkanya sekitar pukul 11.20 WIB. Dibutuhkan setidaknya setengah jam mulai verifikasi berkasnya hingga selesai.
Sedikit keruwetan sempat terjadi pada pengambilan token PPDB SMAN/SMKN hari pertama ini. Server online sempat macet, dan baru bisa terkoneksi dan diakses dengan lancar sekitar pukul 9 pagi. Hingga pukul 11.30 WIB, masih sekitar 70an pendaftar yang terlayani hingga mendapatkan PIN.
Wakil Humas SMAN 1 Kepanjen Lukman Huri mengungkapkan, setidaknya empat yang harus dilakukan pendaftar untuk bisa mendapatkan token PPDB. Diantaranya, calon siswa juga harus masukkan alamat rumah untuk ditemukan koordinat jaraknya dengan global positioning system (GPS).
“Agak ribet memang, karena alamat pendaftar harus muncul di google map dengan koordinat jelas sehingga diketahui zonasinya. Ya, lokasi domisili calon siswa sangat menentukan. 50 persen PPDB ditentukan zonasi, semakin dekat rumah semakin berpeluang diterima,” beber Lukman.
Dalam PPDB SMAN Kabupaten Malang tahun ini dibagi 9 (sembilan) zona. SMAN 1 Kepanjen sendiri masuk Zona 8 yang mencakup wilayah Kepanjen, Pakisaji, Ngajum, Dau, Gondanglegi, Bululawang dan Pagelaran. Pendaftar di zona ini bisa dua pilihan sekolah, yakni SMAN 1 Kepanjen dan SMAN 1 Gondanglegi.
Kurang lancarnya akses aplikasi online PPDB juga terjadi di SMKN 1 Kepanjen. Operator pengambilan PIN baru bisa sinkronisasi jaringan dengan lancar pada jam 9 pagi dan mencetak token sejumlah 20an.
Namun begitu, hingga menjelang waktu pelayanan tutup, akhirnya panitia bisa memproses 225 pendaftar yang datang ke SMKN 1 mengambil PIN.
“Kami ada 4 loket pengambilan PIN. Karena puasa, jadi jam 2 sudah tutup pelayanan pendaftar,” kata Anis Farida, waka Humas SMKN 1 Kepanjen, Senin (27/5/2019) siang. [min]