‘ Pohon Pancasila’ ala Anna Tri Rusmiati, Nominasi Terbaik Anugerah Konstitusi

Inspirasicendekia.com, MALANG – Pembelajaran memang harus kreatif dan menarik agar bisa meningakatkan minat belajar peserta didik. ‘Pohon Pancasila’ ala Anna Tri Rusmiati (44) ini, menjadikannya salah satu nominasi terbaik Seleksi Anugerah Konsitusi 2018 se Indonesia.

‘Pohon Pancasila’, menjadi cara efektif Anna Tri untuk lebih memberikan pemahaman dan pengalaman nilai-nilai luhur Pancasila. Contoh-contoh perilaku bernilai Pencasila melalui media pembelajaran ini, yang akhirnya bisa mengantarkannya menjadi yang terbaik Seleksi Anugerah Konstitusi 2018 dari lingkup pendidik Kementerian Agama RI.

“Pembelajaran PPKn cenderung diremehkan oleh peserta didik, bahkan dipandang sebelah mata oleh masyarakat. Hal ini yang dapat berdampak degradasi (kemerosotan) pada pengamalan nilai-nilai Pancasila,” tegas guru MTsN 1 Kota Malang ini, Sabtu (10/11).

Di ajang seleksi ini, finalis harus mempresentasikan pembelajaran yang atraktif, inovatif dan kreatif melalui media yang digunakan. Sehingga, lanjut Anna, pembelajaran Pancasila bisa lebih menarik dan dapat memotivasi peserta didik untuk menemukan pengetahuan sendiri, melalui “mengalami sendiri bukan menghafal.”

Dalam media pembelajaran ‘pohon Pancasila’ ini, kata Anna, digambarkan tentang berbagai perilaku masyarakat yang sering dijumpai oleh peserta didik, bahkan mungkin dialami sendiri oleh mereka. Peserta didik pun akhirnya mampu mengklasifikasikan setiap gambar perilaku yang ada tergolong sila keberapa dan bagaimana deskripsinya.

Anna Tri Rusmiati, bersama Ketua MK, Dr Anwar Usman, MH (tengah) dan Kepala Pusdik Pancasila dan Konstitusi.

Bagi Anna Tri, pengalaman seleksi ini sangat bermakna karena ia baru ikut pertama kali dan langsung juara. Kesempatan ini bermula setelah ia menjadi juara 1 di tingkat provinsi, dan lanjut di tingkat nasional guru berprestasi kategori Kemenag, sebelum masuk grand final Anugerah Konstitusi yang diadakan oleh Mahkamah Konstitusi.

“Kami bertanding antarguru terbaik dari lintas kementerian, yaitu dengan guru Kemendikbud. Syukur alhamdulillah, mendapat juara harapan 1 tingkat nasional begitu bermakna, terlebih saya tanpa pengalaman sama sekali sebelumnya,” kata guru yang mengajar sejak 1997 ini.

Seleksi Anugerah Konstitusi 2018 sendiri dilangsungkan selama 5-10 November 2018, dan diselenggarakan atas kerja sama Mahkamah Konstitusi, Kementerian Agama RI dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Total 36 nominator se Indonesia menjadi finalis Anugrah Konstitusi dan harus mempresentasikan karya tulis dan pengalamannya sebagai pendidik sesuai tema yang sudah ditentukan.

Hasil grand final seleksi nasional Anugerah Konstitusi 2018 diumumkan pada Jumat (9/11) malam. Selain Anna Tri Rusmiati, dua guru dari Malang juga ditetapkan sebagai juara untuk kategori yang berbeda-beda. Yakni, Aini Risqoh, sebagai juara 1 kategori SD, dan Abd Aziz Tata Pangarsa, juara harapan 1 kategori MI. [rul]

Sebarkan berita:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *