MALANG – Ribuan peserta mengenakan pakaian adat nusantara menjadi pemandangan menarik dalam peringatan Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) ke-77, di lapangan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Rabu (17/8).
Antusiasme tinggi begitu terlihat, mulai upacara Detik-detik Proklamasi RI 17 Agustus hingga perayaan Kemerdekaan ini. Perayaan juga dimeriahkan oleh anak-anak sekolah dasar (SD). Ada pula, sejumlah mahasiswa asing UMM yang turut dalam euforia perayaan.
Dalam suasana Kemerdekaan ini, mereka tampak asyik saling berkompetisi dalam berbagai lomba yang digelar UMM, seperti lomba fashion kids, hingga menyanyi lagu nasional dan daerah. Tak kalah menyenangkan, lomba ketangkasan, di antaranya berupa estafet bola, estafet karet, serta estafet kursi.
Salah satu mahasiswa internasional asal Iran, Farzaneh Sadeghi Moghaddam, merasa senang dan bahagia bisa turut hadir dalam upacara di UMM. Menurutnya, orang-orang Indonesia terlihat sangat bangga dengan negaranya.
“Diantara yang paling menarik adalah keberagaman baju adat yang dikenakan peserta upacara di UMM ini. Saya sangat menyukainya. Kalau saya boleh bilang, budaya menjadi daya tarik yang luar biasa dari Republik Indonesia,” katanya.
Farzaneh, begitu ia kerap disapa, menambahkan bahwa kecintaan masyarakat akan budayanya tidak hanya terlihat dari baju adat. Tapi juga tari, kebiasaan, dan juga jumlah bahasa lokal yang melimpah.
Bahkan, bahasa daerah juga diajarkan di sekolah-sekolah formal. Hal itu membuatnya takjub dan ingin belajar banyak hal tentang negara maritim ini.
“Selamat hari Kemerdekaan Indonesia yang ke-77. Semoga negara ini bisa lebih maju dan tetap menjaga budayanya yang kaya,” ungkap mahasiswa magister UMM itu.
Peringatan ini digelar untuk menanamkan nilai-nilai kebangsaan dan nasionalisme, dalam diri generasi masa depan. Ajang silaturahmi dan kerjasama serta memperkuat rasa cinta Tanah Air, juga dikemas dalam beragam lomba juga diadakah bagi sivitas akademika UMM.
Dalam amanatnya, Sekretaris Badan Pembina Harian (BPH) UMM Wakidi mengajak sivitas akademika UMM untuk menjaga keutuhan persatuan. Ia juga menegaskan, 77 tahun kemerdekaan RI ini agar bisa diisi dengan hal-hal yang bermanfaat, dan bukan sekadar dirayakan dengan gembira saja.
Salah satunya dengan cara melahirkan generasi masa depan yang mumpuni, mandiri dan mampu menebar kebaikan kepada masyarakat.
“Kita tidak boleh berdiam diri, dan tidak memanfaatkan hasil perjuangan mati-matian yang sudah mereka lakukan,” ungkapnya.
Usai upacara, diumumkan pula sederet nama mahasiswa berprestasi. Pun dengan dosen serta karyawan berprestasi. Mereka diberi apresiasi serta penghargaan langsung oleh Rektor Kampus Putih UMM.
Juri Fashion Show, dr. Yulia Merita Putri menjelaskan, fashion show ini bermanfaat untuk mengenalkan budaya masing masing daerah kepada khalayak luas. Pun sebagai upaya melestarikan pakaian adat yang kini jarang dikenakan kecuali saat ada acara.
“Berkat acara ini, mahasiswa asing menjadi tahu pakaian adat masyarakat Indonesia. Mereka bahkan bisa menyebutkan masing-masing pakaian adat yang diwakilinya. Mungkin ke depannya akan merambat ke budaya-budaya lain, sehingga lebih variatif,” kata dosen asal Jember ini.
Hal serupa juga disampaikan salah satu guru pendamping dari SD, Dian Ulfatun Nur. Ia menilai UMM Fashion Kids menjadi wadah memupuk kepercayaan diri anak-anak. Pun dengan pengembangan minat dan bakat terpendam serta keberanian mereka.
Ia menilai, kompetisi yang ada membuat anak-anak yang dulunya pemalu, mau tidak mau harus menjadi anak yang percaya diri. Terkait pakain yang dikenakan, Dian mengaku bahwa pihak sekolah dan orang tua bekerja sama dalam menyiapkannya. [hms/Rul]