inspirasicendekia.com, MALANG – Kompetensi keahlian lulusan pendidikan kejuruan (SMK) bakal semakin siap memasuki dunia kerja. Ini dengan dibukannya sejumlah rintisan Program SMK 4 Tahun yang mencetak lulusan dengan kompetensi level III.
“Program SMK 4 Tahun dirancang untuk mencetak lulusan SMK benar-benar siap kerja, dengan standar kompentesi SKKNI level III,” demikian Sodikin Susaat, fasilitor P4TK Malang, dalam kesempatan workshop Program SMK 4 Tahun di SMK Mutu Gondanglegi, Sabtu 8/12) pagi.
Lulusan program SMK 4 Tahun ini, kata Sodikin, tentunya akan memiliki kompetensi keahlian lebih daripada siswa SMK umumnya, yang hanya tiga tahun dengan kompetensi level II. Selain itu, lulusan yang bekerja memiliki kematangan usia minimal 18 tahun, sehingga tidak menyalahi UU Ketenagakerjaan.
“Lulusan SMK 4 Tahun akan memiliki dua sertifikat uji kompetensi sekaligus, yakni sertifikat LSP-P1 dan 2. Di dunia kerja, mereka adalah calon teknisi level 3 yang bisa menjadi supervisor,” beber pria yang juga tim pengembang Teaching Factory, K13 dan Program SMK 4 Tahun Direktorat Jenderal PSMK Kemendikbud RI ini.
Ditambahkan, sejauh ini program rintisan SMK 4 Tahun terus disiapkan dengan memperkuat guru. Yakni, guru produktif harus tersertifikasi uji kompetensi LSP. Termasuk, memberikan pemahaman masyarakat terkait dasar hukum dan manfaat program ini.
Dalam pelaksanaannya, pembelajaran dan praktikum SMK 4 Tahun sama dengan SMK konvensional di tahun pertama dan kedua. Seperti dasar-dasar dalam praktikum. Baru pada tahun ketiga, sudah lebih spesifik karena SKKNI-nya berbeda.
Terpisah, Singgih Winoto, pengawas SMK Cabang Dinas Pendidikan Kabupaten Malang mengungkapkan, tercatat ada lima SMK di Kabupaten Malang yang tengah mengembangkan rintisan Program 4 Tahun ini. Diantaranya, SMKN 1 Gedangan, SMK Muhammadiyah 1 Kepanjen, SMK Budi Mulia, SMK Muhammadiyah 7 (SMK Mutu Gondanglegi), dan SMK NU Maarif.
“Di SMK Mutu ini menurut saya sudah siap (menyelenggarakan program SMK 4 Tahun), dengan kompetensi instalasi kelistrikan yang sudah ada. Sarpras praktikum dan guru produktifnya juga,” katanya.
Ia berharap, diberlakukannya Program SMK 4 Tahun bisa memenuhi harapan masyarakat dalam menghasilkan lulusan siap bekerja. Termasuk, adanya jaminan pasti kerja. Masa prakerin di perusahaan juga lebih lama, sekitar setahun.
“SMK 4 Tahun memang agar siswa lebih matang sebelum memasuki dunia kerja. Karena itu, kompetensi keahlian yang dibuka bukan baru, meningkatkan dari embrio yang sudah ada, di SMK-SMK yang sudah mapan dan bagus,” demikian Singgih. [min]