Pengadaan Soal USBN SD/MI Dibebankan pada Sekolah

Kabid Pendidikan SD Dindik, Slamet Suyono.

 

Inspirasicendekia.com, MALANG – Sekolah jenjang SD/MI dipastikan membutuhkan biaya tambahan untuk pengadaan soal Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) SD/MI tahun ini. Ini setelah pihak pemerintah tidak menanggung atau menyediakan anggaran pengadaan soal seperti tahun sebelumnya.

Dikatakan Kabid Pendidikan SD Dinas Pendidikan Kabupaten Malang Slamet Suyono, kepastian harus melakukan pengadaan soal USBN 2017 sendiri ini berdasarkan Surat Edaran Dinas Pendidikan Provinsi Jaw Timur yang diterima. Dalam edaran ini disebutkan pengadaan berupa biaya pencetakan soal USBN 2017 dikembalikan ke daerah (kabupaten/kota).

“Pengadaan dalam pencetakan soal tiga mapel USBN SD/MI, yakni Bahasa Indonesia-Matematika dan IPA menjadi tanggung jawab daerah. Padahal, ujian tahun terdahulu dibantu Diknas Jawa Timur,” terang Slamet, Rabu (29/3) siang.

Menurutnya, kisi-kisi soal USBN SD/MI dari pisat dan provinsi. Dan, daerah bertanggung jawab untuk pencetakan dan distribusi soalnya.

Dengan kebijakan ini, lanjutnya, biaya pengadaan untuk cetak soal bakal dikembalikan ke masing-masing sekolah. Terlebih, dalam DPA Dinas Pendidikan 2017, biaya pengadaan soal USBN SD/MI ini jelas-jelas tidak dianggarkan dalam APBD.

“Ya, kami kembalikan ke sekolah untuk biaya cetak tiga mapel soal USBN. Bisa diambilkan dari dana BOS kelas enam untuk ujian,” katanya.

Jadual USBN SD/MI sendiri rencananya dilaksanakan awal Mei 2017 mendatang. Sementara, lanjut Slamet, dana APBD yang sudah dialilokasikan untuk bantuan USBN tahun ini hanya diperuntukkan bagi pengawasan dengan nilai Rp 482 juta. Dana ini nantinya digunakan untuk honor sejumlah pengawas per ruang. Jumlah peserta USBN SD/MI Kabupaten Malang mencapai lebih dari 31 ribu siswa. [min]

Sebarkan berita:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *