Inspirasicendekia.com, MALANG – Kelurahan Tunggulwulung dan Sekolah Budaya Tunggulwulung memiliki cara berbeda dalam memeriahan HUT Kota Malang ke-103 tahun ini. Yakni, menggelae berbagai kegiatan yang sekaligus melestarikan budaya warisan leluhur.
Ini seperti tampak dalam acara gebyar tari topeng dan parade pencak dor yang dilangsungkan di sepanjang jalan Sasando Tunggulwulung Kota Malang, Minggu (9/4). Sejumlah sekitar 40 penari Topeng Malang tampak apik menampilkan tari topeng sehingga memancing dan menghibur warga untuk menyaksikannya. terdiri dr guru,pemuda karang taruna,pelajar,penggiat seni tari,dan ibu2 pkk
“Kegiatan ini merupakan bentuk rasa syukur kita kepada Tuhan Yang Maha Esa,” kata Mulyono, sesepuh penggiat budaya Tunggulwulung, ditemui disela-sela acara, Minggu (9/4).
Wakil kepala Sekolah Budaya Tunggulwulung ini menuturkan, rangkaian acara digelar dua hari, selama 8-9 April 2017, yang dimeriahkan dengan berbagai kegiatan. Diantaranya, sarasehan spiritual Jatim ke-7, gebyar tari topeng, parade pencak dor, festival kalapan nusantara, parade budaya nusantara, dan bakti sosial.

Menurutnya, kegiatan kali kedua diadakan ini murni swadaya masyarakat yang diwadahi oleh Sekolah Budaya Tunggulwulung. Dalam kegiatan ini, juga ada penyerahan sertifikat kepada para penari Topeng Malangan yang dilakukan oleh Kepala Dinas Pariwisata Kota Malang.
“Kita sebelumnya melakukan pelatihan tari tersebut selama 3 bulan yang difasilitasi oleh pihak Dispar Kota Malang,” imbuh Mulyono.
Tetapi, katanya, yang menarik dari semua rangkaian acara ini ada di sarasehan spiritual Indonesia dengan tema, ‘peran spiritual dalam berbudaya.’ Sarasehan ini berlangsung semalam suntuk.
“Kami semua dari penggiat budaya tidak melihat status sosial, jabatan dan pendidikan. Jadi, kita terima semua elemen masyarakat Malang Raya yang mau bersumbangsih untuk mempertahankan dan mengembangkan budaya nusantara, dan budaya Jawa khususnya,” pungkasnya. [ryn/rul]
Festival Kirap Jolen budaya desa sengguruh , tari topeng , upacara Budaya Nusantara dan Bakti Sosial. Untuk mengingat tradisi jawa.