Inspirasicendekia.com, MALANG – Sejumlah 200 lulusan SMK sederajat mendapatkan pelatihan pihak Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Malang di Balai Latihan Kerja Singosari Kabupaten Malang, Selasa (11/4). Peserta pelatihan ini diharapkan bisa bersaing dalam bursa lapangan kerja atau berwirausaha mandiri agar pengangguran produktif bisa terkurangi.
Dikatakan Kepala Bidang Pelatihan dan Produktivitas Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Malang Kanti Ratnawati, setiap tahun pihaknya memang mengadakan pelatihan dan persiapan bagi lulusan SMK. Pelatihan tersebut khusus bagi siswa SMK yang tidak melanjutkan pendidikan. Menurutnya, pelatihan kerja bagi 200 siswa tahun 2017 ini adalah angkatan ke-17.
“Tahun ini kita memberikan pelatihan bagi 200 siswa yang direkrut dari delapan sekolah di Kabupaten Malang. Nantinya juga ada job fair. Kita harapkan mereka yang mengikuti pelatihan bisa berkompetisi di bursa kerja,” kata Kanti Ratnawati di sela pelatihan, Selasa (11/4).
Kanti menjelaskan, para lulusan SMK yang tidak melanjutkan pendidikan lebih tinggi ini dibekali dengan pelatihan menjahit serta ketrampilan lain yang berhubungan dengan dunia kerja.
Sementara itu, Kepala Bidang Tenaga Kerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jawa Timur Suhartoyo mengapresiasi upaya Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Malang yang mempersiapkan para siswa ini pelatihan kerja. Menurutnya, hal ini merupakan bagian dari cara mengurangi angka pengangguran di Jawa Timur. Dikatakan saat ini angka pencari kerja cukup tinggi, yakni lebih dari 10 juta orang. Dari jumlah ini, hanya 800 ribu orang yang tertampung atau diserap dalam dunia kerja.
Dikatakan, indikator suatu kemajuan daerah atau bangsa dapat dilihat dari pertumbuhan ekonomi dan angka kemiskinan termasuk jumlah pengangguran. “Jika pertumbuhan ekonomi masih rendah sementara jumlah pengangguran dan angka kemiskinan masih tinggi berarti belum ada kemajuan,” ujarnya.
Sekretaris Kabupaten Malang Abdul Malik sangat mengharapkan lulusan SMK tidak berorientasi mencari pekerjaan. Untuk mencegah terus ada pengangguran, lanjutnya, salah satu cara para pencari kerja yang baru lulus pendidikan diberikan pelatihan tidak saja pada keterampilan, melainkan juga etos dan disiplin kerja.
Abdul Malik mengaku meski tidak sepenuhnya mengatasi masalah pengangguran, namun bekal bagi peserta sedikitnya bisa menekan 4,8 persen angka pengangguran yang ada di Kabupaten Malang. Ditegaskan, cara efektif mengatasi pengangguran sebenarnya adalah menciptakan lapangan pekerjaan sendiri.
”Sudah banyak lulusan sekolah yang mampu menciptakan lapangan pekerjaan sendiri ketimbang bekerja pada perusahaan,” ujarnya.
Dikatakan pemerintah akan mememberikan pendampingan dan mensupport modal bagi yang berwirausaha sendiribhingga sukses. Karena itu, lanjut Malik, kegiatan pelatihan bagi pencari kerja pemula ini juga bekerja sama dengan instansi terkait, seperti Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah serta Dinas Perdagangan dan Perindustrian. Dalam hal ini, Dinas Koperasi bisa memberi modal, sementara Dinas Perdagangan dan Perindustrian memberi alat-alat untuk usaha yang digeluti. [min]