MALANG – UNTUK kali pertama Pekan Paralimpik Provinsi (Peparprov) Jawa Timur I/2021 bakal digelar Mei 2021 mendatang. Para atlet difabel se Jatim dipertemukan dan bersaing di even olahraga khusus bagi penyandang disabilitas ini.
Semangat bertanding di even Peparprov Jatim I/2021 ini juga yang diusung segenap atlet difabel di bawah National Paralympics Committee Indonesia (NPCI) Kabupaten Malang. Bahkan, even paralimpik ini bakal menjadi debut dan ujian pertama para atlet.
Wakil ketua NCPI Kabupaten Malang, Nur Iman, menyatakan tengah bersiap menghadapi even Pepaprov Jatim yang rencananya digelar di Surabaya, pada 20-24 Mei 2021, tersebut. Karena itu pula, pihaknya kini berharap mendapat dukungan pihak manapun, mengingat even sudah dekat waktu pelaksanaannya.
Dikatakan, NCPI memastikan memiliki atlet untuk empat cabor yang bakal dipertandingkan. Namun, perlu kesiapan lebih karena keberadaan NCPI Kabupaten Malang masih belum lama terbentuk.
Nur Iman menambahkan, pihaknya sudah melakukan pendataan atlet untuk Kabupaten Malang. Yang siap diturunkan sementara adalah atletik (lempar lembing, tolak peluru, dan lari), catur dan bulutangkis.
“Atlet kami bisa diandalkan, karena sebelumnya juga pernah mengalami even pertandingan paralimpik membela daerah lain. Sebagian atlet pernah juara dan sudah mengemas beberapa medali,” katanya usai diterima pihak Dispora Kabupaten Malang, Kamis (1/4/2021).
Tak sekadar semangat, atlet NCPI bahkan punya optimisme bisa meraih peluang medali. Targetnya jelas, berharap mendapatkan tiket berlaga di ajang Peparnas XVI/2021 di Papua mendatang mendukung kontingen Jawa Timur.
Nur Iman berharap dukungan sarana dan peralatan latihan sangat dibutuhkan para atletnya. Terlebih, atlet paralimpik membutuhkan peralatan khusus juga penanganan yang lebih dan tidak seperti atlet normal lainnya.
Terkait hal ini, Kabid Olahraga Dispora Kabupaten Malang, Slamet Suyono menegaskan, keberadaan NCPI dan para atlet difabel tetap perlu mendapatkan perhatian dan dukungan. Even paralimpik, lanjutnya, menjadi kesempatan bermakna bagi para difabel untuk juga menunjukkan kemampuan yang dipunyai.
Slamet menegaskan, fasilitasi bagi harapan para atlet difabel ini akan coba diupayakan. Setidaknya dengan memberi kemudahan bagi kegiatan persiapan menghadapi Peparprov Jatim nantinya.
Sejumlah atlet paralimpik asal Kabupaten Malang juga menyatakan kesiapannya. Ahmad Jaelani (24) misalnya, cukup diandalkan di beberapa nomor cabor atletik. Atlet difabel lainnya adalah Erlina, perenang yang sudah pengalaman turun di event O2SN dan Popda Jatim, dan pernah meraih medali perak nomor renang 50 meter.
Atlet difabel membanggakan juga dimiliki Kabupaten Malang dari cabor renang, yakni Uswatun Hasanah Nur Maulidia. Penyandang tuna grahita ini pernah sukses di even kejurnas 2020, dan Popnas di Riau 2018 lalu, yakni meraih medali emas nomor jarak 50 meter. (amn)