Orang Tua Adalah Model Bagi Anak

Assalamulaikum
Dok saya mau konsul, belakangan ini saya amati anak saya yang pertama suka berteriak atau membentak kepada adiknya. Saya akui sepertinya memang mencontoh saya saat memarahinya. Apa yang harus saya lakukan dok dan pola asuh bagaimana kah yang seharusnya dilakukan?
Wassalamualaikum
Bu Diah , di Surabaya

Jawaban:
Bu Diah yang saya hormati, periode di tahapan perkembangan anak salah satunya adalah metode meniru apa yang dilakukan orangtua terhadap dirinya. Sehingga, anak akan dengan mudah melakukannya kepada orang lain atau adiknya.

Apabila kita telah mendapati si kakak dengan perilaku yang suka membentak. Yang Pertama dilakukan adalah ajaklah berdialog dengan si kakak, minta maaflah padanya apabila terkadang kita berbicara membentak kepadanya, peluklah dirinya untuk melembutkan hatinya dan menunjukkan padanya bahwa kita mencintainya. Dan selanjutnya ucapkanlah kata-kata yang baik dan positif kepadanya, ajaklah dialog tanpa membentak saat ada perilakunya yang kurang pas.

Dalam mendidik anak ada bermacam-macam pola asuh yang diterapkan kepada anak. Pola asuh yang pertama adalah pola asuh pemisif, yang kedua adalah pola asuh otoriter, dan ketiga adalah pola asuh otoritatif atau demokratif.

Pola asuh pemissif adalah jenis pola asuh yang cenderung mengijinkan anak melakukan apapun tanpa ada pendampingan atau pengawasan dari orangtua. Pola asuh ini cenderung menyebabkan si anak selalu merasa benar sendiri, sulit untuk diajak bicara atau bahkan sebaliknya si anak merasa tidak berarti, rendah diri dan kurang perhatian.

Pola asuh otoriter, adalah pola pengasuhan anak yang bersifat pemaksaan, keras dan kaku dimana orangtua cenderung membuat berbagai macam aturan yang “saklek” atau sulit untuk dirubah, yang harus dilakukan oleh anak tanpa mau tahu dengan perasaaan anak. Orangtua tipe ini akan cenderung marah apabila anak tidak melakukan hal yang diinginkan oleh orangtuanya. Hukuman mental dan fisik sering terjadi pada pola pengasuhan otoriter yang mana akan mengakibatkan anak menjadi anak yang menjadi kurang bisa merasakan arti kata bahagia, paranoid, selalu berada dalam ketakutan dan kesedihan, tertekan, senang berada diluar rumah dan terkadang muncul perasaan benci kepada orangtuanya sendiri.

Pola asuh otoritatif atau demokratif, pada pola asuh ini orangtua memberikan kesempatan untuk anak dalam berkreasi dan mengekplorasi berbagai hal dengan batasan aturan yang telah disepakati dan tetap dalam pengawasan orangtua. Anak yang diasuh dengan pola asuh otoritatif ini menjadikan anak menjadi lebih menyenangkan, hidupnya lebih ceria, cerdas, percaya diri, bisa terbuka kepada orangtua, menghargai dan menghormati orangtua, tidak mudah stress, bisa berprestasi disukai dilingkungan dan masyarakat.

Semoga ada solusinya bu Diah, dan semoga kita dapat terus belajar menjadi orangtua yang terbaik untuk anak-anak kita. Amin!

Sebarkan berita:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *