MALANG – Peran pemuda perlu digugah dan diarahkan. Salah satunya, dengan membuka ruang komunikasi dan kreativitas seluas-luasnya bagi generasi muda.
Hal ini yang dapat disimpulkan dalam dialog refleksi Sumpah Pemuda yang diikuti puluhan muda-mudi Desa Talok, Turen Kabupaten Malang, Kamis (28/10/2021) malam.
Tema menarik diangkat dalam dialog ala pemuda karang taruna Taloka Muda Talok ini: ‘Pemuda Mau Dibawa Kemana?’
Karuan saja, dialog yang berlangsung santai di balai desa Talok ini banyak diwarnai pancingan soal apa yang bisa dilakukan generasi muda. Pertanyaan ini sekaligus sebagai keresahan bersama, bahwa pemuda memang harus bisa lebih peduli dan turut andil memikirkan berbagai hal di sekitaranya.
Berbagai pertanyaan ini menjadi pemantik diskusi, yang dipandu Ihsan Romadi, yang juga akademisi STIE Al Rifaie Gondanglegi. Sementara, dua tokoh pemuda menjadi pemantik diskusi tersebut. Yakni, Ilham Rudianto (sekretaris Bela Negara Kabupaten Malang) dan Rias Fathanawati (Duta Pancasila Kabupaten Malang 2020).
Kedua pemantik diskusi ini sama-sama menekankan, bahwa pemuda tidak sekadar agen perubahan, melainkan juga agen pembangunan. Dan, harapan serta cita-cita besar pemuda, yang nantinya akan menentukan kemajuan desa bahkan bangsa ke depan.
“(Sukses) apa yang kita capai sebenarnya hasil dari sebuah proses, yang tidak sepenuhnya selalu berhasil. Pengalaman dan kegagalan adalah guru terbaik,” kata Rias Fathanawati.
Sementara itu, kepala Desa Talok, Agus Harianto mengungkapkan, peran pemuda adalah tonggak kemajuan sebuah bangsa. Sehingga, perlu dibangun pemikiran bersama yang lebih terbuka satu sama lain.
“Jadi, akan ketemu kesinambungan benang merah pemikiran dan harapan pemuda dengan yang tua. Forum seperti ini bisa terbangun komunikasi terbuka, sehingga tidak ada miss (kesalahpahaman),” kata Agus Harianto.
Karena itu pula, lanjutnya, kebiasaan seperti ini tidak lantas berhenti sekali saja. Perlu terus dibiasakan, dan pemuda diperkuat dengan berbagai diklat kepemimpinan dan kebangsaan. [rul]