Inspirasicendekia.com, MALANG.KAB – Pelayanan pendidikan yang bagus sesuai standar sangat diharapkan masyarakat terutama walimurid. Tak terkecuali, walimurid SMAN 1 Kepanjen yang bahkan menginginkan pelayanan lebih dari standar, meski harus turut memenuhi biaya pendidikan yang dibutuhkan.
Sugiyanto (53) misalnya, walimurid kelas X-IPS2 SMAN 1 Kepanjen, menyatakan bahwa ia menginginkan proses pembelajaran dan pelayanan pendidikan bisa berjalan semestinya sesuai ketentuan.
“Kami ingin proses pembelajaran berjalan standar, syukur-syukur bisa lebih atau plus. Karena, anak-anak juga butuh tambahan kemampuan bahasa, ekskul sesuai bakat minat dan bagus di bidang IT,” kata Sugiyanto, usai menerima paparan rencana kegiatan dan kebutuhan anggaran oleh Komite SMAN 1 Kepanjen.
Soal adanya besaran sumbangan yang dikenakan kepada walimurid, Sugiyanto menyatakan tidak serta merta keberatan apalagi menolak. Namun, ia mengaku tak langsung memutuskan kesanggupan berapa nominalnya, karena masih harus merundingkannya dulu dengan pihak keluarga.
“Bantuan atau sumbangan wali murid asal wajar dan bisa dipertangung jawabkan tidak masalah. Yang penting bisa dipertanggung jawabkan di RAKS. Bahkan, satu sen rupiah pun harus siap bertangung jawab dan disampaikan pemanfatannya kepada wali murid,” tegas warga Semberejo, kecamatan Gedangan ini.
Sebagai walimurid, kata Sugiyanto, berat tidaknya nominal sumbangan adalah relatif. Ia pribadi berpikiran akan mengusahakan membayar sesuai kemampuan. Menurutnya, membiayai sekolah dengan ikhlas semata agar ilmu yang didapatkan anak-anaknya nanti barakah.
“Kalau memang mampu membayar penuh, ya syukur. Namun, kondisi walimurid harus dipahami dengan kebijakan yang berbeda-beda,” imbuhnya.
Pada sesama walimurid, ia mengimbau untuk tetap ikhlas dan jangan sebaliknya, mengaku tidak sanggup jika memang benar-benar ekonominya mampu. Ia berharap walimurid juga konsekuen, bahwa tanggung jawab pendidikan juga tetap pada orang tua. Jangan semua dibebankan kepada sekolah.
Pihak SMAN 1 Kepanjen memberlakukan biaya pendidikan rutin sebesar Rp 250 ribu perbulan. Biaya pendidikan sejumlah ini merupakan total gabungan SPP sebesar Rp 75.000/bulan sesuai SE Gubernur Jawa Timur dan Bantuan Swadaya Masyarakat sebesar Rp 175.000/bulan. Biaya pendidikan yang harus dibayarkan walimurid ini berlaku efektif bulan Oktober 2017 ini.
Ketua Komite SMAN 1 Kepanjen Ir H Mochamad Aris P mengungkapkan, sumberdana yang masuk di RAKS dipergunakan untuk membiayai 8 standar. Selain biaya rutin sebesar Rp 250 ribu/bula ini, termasuk juga dana awal tahun, BOS, sumbangan dana sekolah rujukan, dan SBPP.
“Kami tetap memberlakukan 20% dana pendidikan ini bagi siswa miskin. Mereka dibebaskan dari semua biaya itu atau mendapatkan keringanan sesuai kemampuan dan kesanggupan,” demikian Aris, Rabu (4/10). [min]