Inspirasicendekia.com, MALANG – Nilai kreasi tinggi disajikan ratusan anak dan remaja perempuan di bibir Pantai Balekambang Kabupaten Malang, Minggu (16/9). Kreasi yang dijadikan busana kebaya ini terbuat dari sampah daur ulang. Wow!
Membuat dan menampilkan karya busana daur ulang sampah ini dilakukan sekitar 120 peserta, termasuk 33 Ibu-ibu PKK dari kecamatan di Kabupaten Malang.
“Dengan daur ulang, tema lomba fashion ini adalah mengurangi sampah dengan
memanfaatkannya sebagai kreasi busana,” terang Lusiani Feralia, Kasi Pengurangan Sampah Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Malang, sesaat sebelum pengumuman juara di Pantai Nganteb, Minggu (16/9).
Lomba fashion show busana kebaya daur ulang ini diikuti peserta yang dikelompokkan menjadi empat kategori. Yakni, kategori pelajar SD, SMP, SMA dan mahasiswa, serta umum.

Menurut Lusiana, lomba fashion kreasi daur ulang ini mengambil 12 peserta terbaik dari masing-masing kategori. Kreasi dan penampilan terbaik ini, lanjutnya, berdasarkan beberapa aspek penilaian.
“Penilaian dengan melihat unsur keindahan motif, orisinalitas, persentase bahan baku sampah, kreativitas memadukan bahan disain busana, dan penampilan dan pembawaan di panggung,” ungkapnya.
Agar penilaian bisa netral, lanjut Lusiani, tim juri langsung dari aktivis lingkungan hidup. Diantaranya, Sahabat Lingkungan Jawa Timur, Joko-Roro Sanitasi, dan Komunitas Nol Sampah Surabaya. Namun begitu, peserta fashion terfavorit langsung dipilih oleh Jajuk Rendra Susilowati.
Dari hasil penilaian, terbaik juara I diantaranya diraih peserta dari SMP Ibnu Rusdi Dampit, sementara jenjang SMA/mahasiswa, diraih peserta dari MAN 1 Malang (Mandagi).
Penyerahaan hadiah dilakukan Bupati Malang DR Rendra Kresna bersamaan dengan penghargaan lomba layang-layang dan Singhasari Surfing. [rul]