Ketika Difabel Keliling Kota Bareng Mahasiswa Asing, Melunasi Mimpi yang Tertunda

MALANG – Sabtu (23/4/2022) lalu, menjadi pengalaman bermakna bagi puluhan anak difabel. Bersama mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), mereka naik bus berkeliling kota. Ada sejumlah mahasiswa asing yang juga ikut serta.

Anak-anak difabel ini adalah binaan Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) Malang. Saat jalan-jalan berkeliling kota, mereka diajak naik bus melewati alun-alun, Balai Kota, velodrome hingga lapangan Rampal.

Karuan saja, mereka terlihat antusias dan kerap bertanya kepada para mahasiswa yang menjadi pemandu. Menariknya, beberapa mahasiswa asing Kampus Putih yang turut terjun ini tak mau ketinggalan, mencoba menghibur dengan gayanya masing-masing.

Koordinator acara, M Isnaini, MPd mengatakan, berkeliling kota ini merupakan ‘hutang’ yang belum terlaksana pada 2018 lalu. Saat itu, tim UMM berkunjung dan menanyakan kepada anak-anak YPAC, apa yang ingin dilakukan.

“Kemudian banyak dari mereka yang ingin berkeliling kota dengan menaiki bus, melihat hal-hal menarik yang jarang mereka jumpai di luar,” kata Isnaini.

Sempat terkendala selama dua tahun karena pandemi, ia bersyukur mimpi sederhana mereka bisa dikabulkan UMM di tahun 2022 ini.

Tak sebatas itu, mahasiswa Kampus Putih ini tak mau mensia-siakan kesempatan langka ini. Yakni, tetap selalu berkomitmen untuk menebar manfaat dan membantu sesama.

Usai berkeliling kota, acara pun dilanjutkan dengan sederet hiburan, juga menonton film bareng, mengisi cerita dongeng dan bermain permainan asyik hingga berbuka bersama. Dalam acara itu pula, UMM memberikan donasi dan satu kardus berisi mainan.

Menurut Krisna, sapaan akrabnya, bersama mahasiswa asing yang terlibat, kampus UMM memang tak lupa berbagi. Harapannya, bisa meningkatkan kepedulian serta kemanusiaan. Kegiatan tetap bisa berjalan lancar, sekalipun masih dibatasi sekat bahasa yang ada.

“Ini beberapa mahasiswa asing memang baru datang dan belajar Bahasa Indonesia. Kosa katanya masih terbatas, namun sama sekali tidak membatasi untuk menebar kebahagiaan dan senyum bersama teman-teman YPAC,” tambah Dosen Bahasa Indonesia UMM itu.

Sementara itu, Ketua Yayasan YPAC Malang, Iswahyudi Budi Susetya mengatakan, biasanya memang banyak mahasiswa yang menyempatkan datang. Mereka mengajak bermain bersama adik-adik YPAC dan bernyanyi bersama.

“UMM memang sudah dari lama ingin berkunjung dan mengajak adik-adik berkeliling kota. Alhamdulillah bisa terlaksana pada sore hari ini,” kata pria asli Malang tersebut.

Yudi juga menekankan, bahwa YPAC yang berdiri sejak 1955 ini adalah milik masyarakat. Ia sangat berterimakasih kepada para donatur yang memberikan banyak hal bagi para penghuni. Ditambah lagi, banyak social worker yang membantu melaksanakan kegiatan sehari hari. [umm/min]

Sebarkan berita:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *