Inspirasicendekia.com, MALANG – SMK Muhammadiyah 7 (SMK Mutu) Gondanglegi Kabupaten Malang menjadi gudangnya pelajar berbakat di bidang olahraga. Sederet atlet yunior dari SMK Rujukan Nasional ini pun cukup mewarnai persaingan berbagai kejuaraan.
Ayu Indah Sari, siswi kelas X Keperawatan 2 SMK Mutu misalnya, menjadi atlet kempo yunior yang tak bisa diremehkan. Di ajang Kejurprov Shorinji Kempo antarpelajar se Jawa Timur di Jambang belum lama ini, ia sukses memborong tiga medali sekaligus.
“Ya. Ayu (Indah Sari) turun di 3 nomor sekaligus dan dapat juara semua, mas,” kata Senpai Dojo Gondanglegi yang menjadi pelatih di SMK Mutu, Lukman Hadi, Senin (5/11) sore.
Tiga medali yang didapatkan atlet pelajar ini masing-masing satu medali emas, perak dan perunggu. Medali emas diraih dari nomor embu beregu putri. Ia satu tim dengan tiga atlet lain asal MAN 1 Malang (Mandagi).
Sementara, perak didapatkan dari nomor pasangan putri kyu 2 bersama Amrih ratna yang juga pelajar MAN 1 Malang. Di nomor randore kelas 49 kilogram yang juga diikutinya, Ayu Indah harus puas meraih juara 3.
Dengan capaian juara ini, gadis tomboi yang biasa dipanggil Acong ini pun memiliki peluang menambah kemampuan dan pengalamannya sebagai atlet lebih berprestasi.
“Prospek ke depan, bagi atlet yang berpotensi akan dimasukkan puslatkab Kabupaten Malang. Ada juga peluang di ajang kejurprov mendatang dan porprov 2019,” imbuhnya.
Selain Ayu Indah, seorang pelajar SMK Mutu lain juga menjadi atlet beladiri potensial. Nuri Umi Habibah, pelajar kelas XII APK SMK Mutu belum lama ini juga mendulang sukses di Kejuraan Nasional Karate Malang Open IX 2018 di Kota Malang, 2-3 November 2018.
Nuri Habibah menjadi salah satu atlet karate penyumbang juara umum Forki Kabupaten Malang di even kejurnas ini. Bernaung di bawah KKI kabupaten Malang yang memperoleh satu medali emas dan tiga perunggu di ajang tersebut, gadis ini menyumbang satu perunggu dari kelas kumite -53 yunior putri.
Nuri Habibah menyatakan, setidaknyan 8 (delapan) medali sudah dikoleksinya dari berbagai kejuaraan. Diantaranya, medali perunggu UNJ Cup, perak dari even kejurda karate, serta juara 3 ajang O2SN. Karateka yunior juga pernah merasakan persaingan kejurnas dan membawa pulang medali perunggu.
Pekan mendatang, kata Nuri, ia dipastikan turun di even Porkab Malang 2018 serta kejurda Pengda Funakoshi. Sementara, kesempatan bisa turun di Porprov 2019 mendatang masih ada seleksi bersamaan dengan porkab Malang.
“Saya bertekad bisa menjadi atlet profesional. Semua atlet pasti punya cita-cita itu,” demikian karateka dengan sabuk Kyu 3 ini. [rul]