Hari Olahraga Nasional (Haornas) yang jatuh pada Rabu, 9 September, diperingati segenap insan olahraga di Kabupaten Malang dengan menggelar upacara di komplek Stadion Kanjuruhan, Kepanjen. Dalam upacara ini, sejumlah atlet berprestasi selama setahun terakhir mendapatkan apresiasi dari KONI Kabupaten Malang dengan diberi reward atas persembahan prestasinya di bidang olah raga.
Berdasarkan data KONI Kabupaten Malang, sejumlah 100 atlet berprestasi terdaftar sebagai atlet yang mendapatkan reward atas prestasinya dalam berbagai kejuaraan level Kejurda atau kejurprov. Dari jumlah ini, rinciannya atlet peraih medali emas (41), perak (23 medali), dan sisanya 28 prestasi dengan medali perunggu. Paling banyak adalah atlet cabor selam (20 medali), disusul cabor gulat (11 medali)
Para atlet ini dari berbagai cabor, baik beregu maupun perorangan. Bahkan, ada tujuh atlet penyandang disabilitas yang berprestasi di ajang Kejurda Paralympic yang digelar tingkat Jawa Timur. Empat dinataranya atlet peraih medali emas. Mereka adalah Eri Wahyudianto (cabor lari 400 meter dan Rendi pada cabor lompat jauh, yang keduanya turun pada even kejurda tunanetra, serta Marisa Andayani (cabor bulu tangkis paralympic provinsi Jatim).
Satu-satunya, penghargaan atlet berprestasi cabor silat diberikan pada pesilat Suhut Indratmo, yang pernah meraih medali emas di even Kejurprov kelas E putra.
Secara simbolis, penghargaan diberikan Bupati Malang Rendra Kresna kepada perwakilan atlet berprestasi tersebut.
Dalam upacara peringatan Hari Olahraga Nasional (Haornas) ke XXXII 2015 ini, penghargaan juga diberikan kepada 9 (sembilan) atlet cabang olahraga dayung yang meraih prestasi di tingkat internasional. Rinciannya, tujuh meraih medali di SEA GAMES Singapura tahun 2015 dan dua atlet meraih medali di ASEAN Games 2014. Sebanyak lima atlet yang tampil pada SEA GAMES 2015 di Singapura tersebut, mendapatkan medali emas di Kelas Rwoling, dan tiga atlet yang mendapatkan medali emas di kelas Knowing.
Bupati Malang, Dr H Rendra Kresna mengungkapkan, tentunya apa yang mereka raih ini merupakan prestasi yang membanggakan. Pemerintah juga peduli terhadap seluruh atlet berprestasi tingkat nasional dan internasional, melalui pemberian penghargaan semacam ini.
“Pemerintah juga terus berupaya untuk mencetak atlet-atlet berkualitas. Caranya, yakni melalui penjaringan, selanjutnya dibina untuk semakin meningkatkan kualitas mereka,” ujarnya.
Disinggung mengenai alokasi dana untuk olahraga, dia mengaku masih sedikit, tidak mencapai 0,5 persen dari APBD Kabupaten Malang. Meski terbatasnya dana, tidak menyurutkan langkahnya untuk meningkatkan kualitas olaharaga di Kabupaten Malang.
Sementara itu, Kepala Dispora Kabupaten Malang, Nurcahyo mengatakan, Haornas ini merupakan moment bangkitnya olahraga tradisional di Kabupaten Malang. Dia berkimitmen untuk terus mengangkat nama olahraga tradisional yang ada di Kabupaten Malang. Utamanya mendorong para pemuda untuk mencintai olahraga tradisional. (min)