Inspirasicendekia.com, SURAKARTA – Ajang Lomba Kompetensi Siswa (LKS) SMK tingkat Nasional di Surakarta, Jawa Tengah selama 15-20 Mei 2017 juga dimanfaatkan menjadi ajang simulasi kompetensi peserta internasional. Graha Louvit Shamaratungga, peserta World Skill Competotion (WSC) 2017 turun menjajal kompetensi keahliannya pada bidang industrial control saat LKS SMK nasional ini.
Graha Louvit, lulusan SMK Muhammadiyah 1 Kepanjen, Kabupaten Malang yang juga juara 1 2014 juara LKS SMK Nasional di Palembang, turut unjuk keahlian dalam simulasi eksibisi di ajang LKS SMK yang digelar di SMKN 5 Surakarta ini. Ia tampak sibuk mengerjakan project soal bidang lomba industrial control hari itu.
“Dalam simulasi ini saya mengerjakan soal mesin heater selama 22 jam. Waktu pengerjaan main project berupa soal mekanik dan elektrik,” kata Graha Louvit, ditemui inspirasicendekia.com saat jeda simulasi, Rabu (17/5) siang.
Secara total, lanjutnya, waktu pengerjaan dibagi main project untuk mekanik dan elektrik, dan comissioning selama 16 jam. Sisanya, 4 jam programming, 1 jam circuit design dan 1 jam fault finding.
Bagi Graha, soal yang harus dikerjakan dalam project industrial control dalam panel kerjanya belum banyak diketahui sebelumnya. Ini mengingat kisi-kisi soal WSC baru keluar dua minggu lalu. Sebelumnya, sejak 2012 bergabung dalam akademi milik PT Denso Indonesia ia lebih banyak mempelajari materi basic yang diulangi, serta mengerjakan project LKS Nasional dan world skill tahun sebelumnya.
“Setelah ini fokus latihan saya pada kisi-kisi soal WSC,” imbuhnya.
Selepas menjadi juara LKS Nasional 2014 lalu, Graha Louvit direkrut PT Denso Indonesia. PT Denso belum memberikan tanggung jawab kerja, namun mewajibkannya tiap hari latihan. Ia tetap mendapatkan hak gaji yany sama sepeti karyawan lainnya.
Lulusan Teknik Otomasi Industri SMK Muhammadiyah 1 Kepanjen ini akan mewakili Indonesia di ajang World Skill Competotion yang rencananya digelar di Abu Dhabi UEA, 14-19 Oktober 2017 mendatang. Dikatakan Graha, pembimbingan PT Denso Indonesia dilakukan sejak 2015. Selain dirinya, ada juga satu peserta yang dipersiapkan pihak PT Denso untuk bidang lomba CNC Milling. Namanya Aditya Hartanto, lulusan SMK Warga Solo.
“Kami akan mewakili Indonesia di WSC di Abu Dhabi tiga orang. Selain saya di bidang indistrial control dan satu teman lain, ada satu peserta yang disupport government yang akan berlomba di bidang electronic soldering. Namanya Helmi Yuliardi lulusan SMKN 2 Pati, Jawa Tengah,” imbuhnya.
Menurut Graha, kompetensi yang dituntut lebih tinggi dan sistem lebih rumit dalam WSC nantinya. Karena itu, ia dituntut bisa melakukan banyak improvement, terutama dalam mencari permasalahan yang harus dipecahkan. Menurutnya, satu kali project molor, berarti improvement pemecahan masalah masih kurang.
Sebelum dipastikan mewakili Indonesia di ajang WSC 2017, ia terlebih dulu masuk akademi PT Denso Indonesia sejak 2014. Sebelumnya, sempat ada seleksi dua orang yang juga sama-sama juara LKS Nasional 2015. Yakni, Lodi Joyo Siswanto yang juga lulusan SMK Muhammaiyah 1.
Di sekolah dulu banyak belajar basic, namun sangat penting karena sampai sekarang tetap dipakai. Soal disiplin, ia mengaku lebih disiplin ketika masuk industri di PT Denso.
“Disiplin di industru bahkan tiga kalinya saat di sekolah. Seperti setiap hari harus olahraga. Pulang bahkan sering jam 8 malam untuk pendalaman materi. Terutama jika ada trouble yang harus dipecahkan,” pungkasnya. [min]