Inspirasicendekia.com, SURAKARTA – Pemerintah terus memperkuat SMK agar bisa memberikan pelayanan pendidikan terbaik sekaligus menjadi model bagi SMK-SMK lainnya. Penguatan ini berupa program revitalisasi yang diberikan kepada sejumlah SMK agar bisa mengembangkan pendidikan kejuruan seperti yang diharapkan.
Program revitalisasi SMK ini disosialisasikan secara resmi oleh Kemendikbud RI kepada sejumlah SMK dalam acara Ekspose Implementasi Revitalisasi SMK yang dilangsungkan di Surakarta, Rabu (17/5). Sebelumnya, pihak Direktorat Pembinaan SMK Kemdikbud memberikan orientasi teknis terkait pelaksanaan bantuan program revitalisasi.
Kegiatan Ekspose Implementasi Revitalisasi SMK dibuka Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, dan dihadiri Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI dan jajarannya dan sejumlah undangan dari Kementerian/Lembaga lainnya.
Acara ini juga diikuti sejumlah 219 kepala SMK, 34 Lembaga Kursus dan Pelatihan, dan 34 SMA Luar Biasa yang akan direvitalisasi, 98 Guru peserta Program Keahlian Ganda, serta pendamping SMK yang direvitalisasi dari Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK) dan Perguruan Tinggi di Indonesia.
Dalam keterangan persnya, pihak Kemdikbud menjelaskan program revitalisasi ini diperkuat Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan dalam rangka Peningkatan Daya Saing Sumber Daya Manusia Indonesia. Pada tahun 2017, telah ditunjuk 125 SMK yang memiliki bidang keahlian sesuai dengan prioritas pembangunan nasional, yaitu Kemaritiman, Pariwisata, Pertanian, dan Industri Kreatif. Pemerintah juga menetapkan 94 SMK bidang keahlian lainnya yang mendukung prioritas pembangunan nasional untuk direvitalisasi.
Ditegaskan, untuk memastikan bahwa tujuan dapat dicapai maka SMK yang ditunjuk untuk melaksanakan program revitalisasi tahun ini didampingi oleh industri mitra dan Tenaga Ahli dari Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK) dan Perguruan Tinggi di Indonesia.
Sejumlah SMK di Jawa Timur juga ditetapkan menjadi sasaran program Revitalisasi SMK ini. Di Malang, tercatat SMK Muhammadiyah 1 Kepanjen, SMKN 3 dan SMKN 4 Kota Malang, SMK PGRI 3 dan SMK Muhammadiyah 7 Gondanglegi.
Kepala SMK Muhammadiyah 1 Kepanjen, Kabupaten Malang Drs Maryanto mengungkapkan, ada setidaknya enam poin pokok yang harus direvitalisasi di sekolahnya. Yakni, aspek kurikulum, inovasi pembelajaran, pengelolaan prakerin, SDM, manajemen sekolah dam saspras.
Dikatakan, untuk sarpras akan direvitalisasi fasilitas mana yang perlu diupgrade atau diganti. Sedangkan, pada aspek inovasi pembelajaran, pihaknya akan memperkaya dengan metode bermain peran, belajar di luar kelas, sehingga tidak semata berbasis IT seperti sudah dilakukan selama ini.
“Uji coba program revitalisasi di SMK Muhammadiyah 1 dilakukan enam bulan. Sampai Desember 2017 mrndatant sudah harus ada perubahan dan kelihatan hasil program revitalisasi yang dilakukan,” katanya, Rabu (17/5)
Jika hasil evaluasi bagus, lanjutnya, baru akan dilakukan realisasi program dengan dukungan pembiayaan dari pemerintah hingga Rp 700 juta. [min]