MALANG – Sejumlah fasilitas umum (fasum) dan rumah warga mengalami kerusakan menyusul goncangan gempa berkekuatan 6,7 magnitudo di Malang, Jawa Timur, Sabtu (10/4/2021) siang. Gempa cukup dahsyat ini terjadi selama 37 detik dan sempat membuat panik warga.
Fasum rusak akibat gempa ini seperti banyak dialami gedung sekolah, juga pada bangunan sebuah masjid. Seperti, sekolah di wilayah kecamatan Turen, Kepanjen, dan Sumberpucung.
Di SMAN 1 Sumberpucung misalnya, kerusakan parah menimpa atap gedung aula yang menempati lantai tiga. Ratusan genteng yang belum ditutup plafon gedung ini jatuh ke lantai dan menimpa sejumlah kursi di dalamnya.
“Tadi pas ada kegiatan anak pramuka, tapi ya pas di lapangan basket sekolah. Kadang juga memakai aula. Ya, langsung dipulangkan setelah gempa,” kata Sandi, staf keamanan SMAN 1 Sumberpucung, yang kebetulan piket berjaga, Sabtu (10/4) sore.
Kepanikan juga terjadi di SMPN 4 Kepanjen, yang kebetulan sedang berkegiatan yang melibatkan siswa di masjid sekolah setempat. Saat gempa, beuntung di SMPN 4 ini yang mengalami kerusakan hanya sebagian atap gedung perpusatakaan di lantai dua.
“Ya, langsung dipulangkan. Getarannya sangat terasa di dalam sini (masjid),” kata kepala SMPN 4 Kepanjen, Supriyanto.
Kerusakan sangat parah dialami gedung Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Malang di wilayan Turen. Bagian atap dua blok gedung madrasah masing-masing di lantai dua hancur tak mampu menahan gempa.
Dua blok gedung ini mencakup bangunan utama madrasah beserta ruang laboratorium bahasa dan komputer, panjangnya sekitar 70 meter, serta beberapa ruang kelas di sisi sebelah utara sepanjang sekitar 30 meter.
“Kerusakan mencapai 90 persen bagian atap bangunan. Separo blok ruangannya berantakan karena reruntuhan kisi-kisi galvalum serta genteng dan plafon,” kata kepala MAN 2 Turen, Samai
Dikatakan Samaai, ada 36 unit alat di laboratorium bahasa tidak bisa diselamatkan karena reruntuhan atap sangat parah dan membahayakan. Akibat gempa ini, juga menyebabkan aliran listrik terputus dan akses telekomunikasi internet sekolah tidak bisa dimanfaatkan.
Kejadian ini sempat melukai salah satu staf MAN 2. Wahid, mengalami luka bocor di kepalanya, dan mengaku tidak bisa berbuat banyak menyelamatkan perabot komputer.
“Goncangan gempa terjadi dua kali, dan Saya langsung turun saat gempa kedua. Saat menuruni tangga reruntuhan atap mengenai kepala saya,” ceritanya.
Perlu Penanganan Cepat
Selain gedung sekolah, kerusakan akibat gempa juga menimpa sejumlah rumah warga. Tercatat, rumah warga ini bahkan banyak yang nyaris roboh. Seperti, yang dialami 4 rumah warda desa Gunungjati Jabung.
Kondisi kerusakan akibat gempa siang tadi, mendapat atensi anggota DPRD Kabupaten Malang, Ali Murtadlo. Ia meminta secepatnya dilakukan normalisasi dampak gempa yang diperkirakan bermula dari pesisir Malang selatan ini.
“Mohon segera ditangani pihak-pihak terkait terutama BPBD. Sementara, kita akan lalukan sidak pendataan dan menghimbau agar Pemkab Malang segera melakukan tindakan,” tandas ketua Komisi II DPRD ini.
Tindakan yang bisa dilakukan, kata Ali Murtadlo, yakni mensegerakan membantu warga yang terkena musibah gempa kali ini. Selain itu, secepatnya memperbaiki sekolah yang rusak parah. [min]