Inspirasicendekia.com, MALANG – Anggaran keolahragaan yang digunakan KONI Kabupaten Malang tidak lagi berbentuk hibah. Ini seiring bakal diterapkannya mekanisme penganggaran yang beralih ke Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) tahun depan.
“Ya. (Anggaran keolahragaan untuk KONI) nanti tidak lagi berbentuk hibah, melainkan belanja langsung berbasis kinerja. Dispora nanti yang bertanggung jawab langsung sebagai pengelola anggaran,” terang Sekretaris Dispora Kabupaten Malang, Abdul Haris, kemarin (31/8) petang.
Dengan mekanisme ini, lanjutnya, perencanaan dan penganggaran anggaran nanti mengikuti ketentuan yang diberlakukan pemerintah. Yakni, dengan sistem e-planning dan e-budgeting yang bisa diukur standar biaya dan kinerja capaiannya.
“Nantinya, program cabor tidak semata proposal gelondongan seperti biasanya. Harus mencakup output dan outcome yang jelas. Ukuran kinerja bisa juga dicantumkan dalam pakta prestasi nantinya,” beber Haris.
Lalu, berapa usulan anggaran dari cabor-cabor? Abdul Haris mengaku belum menghitung total. Pasalnya, belum semua cabor selesai menyusun rencana kegiatannya.
Terpisah, pelaksana harian KONI Kabupaten Malang mengatakan, kebutuhan anggaran yang dibutuhkan cabor tidak sama. Namun begitu, katanya, anggaran untuk KONI tahun depan bisa mencapai Rp 15 miliar.
“Kebutuhan anggaran 2019 kurang lebih Rp 15 miliar. Ini karena akan menghadapi Porprov dengan total bonus prestasi sekitar Rp 5 miliar,” kata Imam Zuhdi.
Dikatakan, mekanisme penganggaran yang diterapkan nantinya ini diharapkan bisa mengganti cara lama pengelolaan anggaran yang lebih baik dan profesional. Pihak KONI sendiri lebih banyak berperan sebagai pemberi rekomendasi atau verifikator terkait anggaran cabor.
Tahun ini, anggaran keolahragaan sejumlah Rp 9,8 miliar masih dikelola KONI. Sejumlah Rp 4,5 miliar diantaranya diperuntukkan bagi kegiatan 45 cabor yang ada.