inspirasicendekia.com, MALANG – Menghadapi pandemi corona memang menjadi tanggung jawab bersama. Tak terkecuali kalangan pendidikan dan sekolah, bisa andil membantu dalam penanganan covid-19.
Ini juga yang dilakukan pihak SMKN 1 Turen Kabupaten Malang. Dengan sumberdaya yang dipunyai, SMKN 1 ini menyasar tenaga kesehatan (nakes) sebagai garda terdepan penanganan covid-19, dengan memberi bantuan Alat Pelindung Diri (APD).
“Akhir pekan lalu, pada Rabu dan Jumat, kami lakukan penyerahan APD berupa baju hazmad ke empat puskesmas. Ini bantuan gelombang kali ketiga yang sudah dilaksnakan,” kata waka humas SMKN 1 Turen, Lilik Yulaika, Selasa (19/5).
Dikatakan, penyerahan paket baju hamzat ini dengan tujuan Puskemas Wajak, yang termasuk zona merah terpapar covid-19. Bantuan juga diberikan ke Puskesmas Dampit dan Pamotan, serta satu puskesmas di daerah Gunung Kawi, Kecamatan Wonosari, bahkan ke Puskesmas Sitiarjo, Sumbermanjing Wetan.
“Alhamdulillah sudah disalurkan beberapa paket baju Hazmat APD dan masker. Semoga manfaat dan barokah, dan Covid-19 segera berlalu,” harap Lilik.
Menurut Lilik Yulaika, setidaknya 17 titik fasilitas kesehatan yanh menjadi sasaran bantuan paket APD covid-19. Selain sejumlah puskesmas, bantuan juga diserahkan pada pihak PMI Turen, RSUD Kanjuruan kepanjen, PMI Kabupaten Malang, RS Cakra Husada Pindad, dan Klinik NU.
Dalam pendistribusian APD ini, kata Lilik, melibatkan sejumlah tim guru dan karyawan. Termasuk, ada guru yang baru pensiun, tetapi semangatnya besar ikut berpartisipasi menyerahkan langsung bantuan baju Hazmat kepada penerima.
Menariknya, baju hamzat ini diproduksi sendiri oleh jurusan Tata Busana SMKN 1 Turen. Hal ini juga dilakukan mengikuti instruksi Gubernur Jawa Timur, untuk ikut menjahit APD dengan bahan dari Pemprov Jatim, selain juga melakukan pengadaan dan penyaluran sendiri.
“Kami memanfaatkan dana sekolah yang memang diperbolehkan digunakan untuk penangganan covid-19, baik dalam bentuk baju Hazmat maupun masker,” beber Lilik Yulaika.
Menurutnya, yang dianggarkan dari dana BOS berupa masker yang diserahkan ke warga sekolah sendiri, yakni guru, karyawan dan siswa. Selain masker, lanjut Lilik, juga untuk pengadaan beberapa bahan seperti hand sanitizer, hand wash maupun thermo infrared. [min]