Inspirasicendekia.com, MALANG – Sejumlah sekitar 2 juta relawan tergabung dalam Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC). Dengan keterampilan yang dimiliki, para relawan ini diharapkan bisa diandalkan untuk membackup daerah terutama yang rawan bencana.
“Ada 24 provinsi yang ada kepengurusan MDMC, per provinsi setidaknya ada 30 orang relawan yang aktif. Setiap tahun, sejak 2010, kami turut menangani 24-40 kejadian bencana,” kata Rahmawati Husen, wakil ketua MDMC PP Muhammadiyah, usai pembukaan Jambore Nasional 2 Relawan Muhammadiyah di Dome UMM, Jumat (1/12) petang.
Dikatakan, satu wilayah harusnya dibackup relawan-relawan terampil. Karena itu, sosialisasi kebencanaan perlu follow up, dengan pelatihan masing-masing wilayah dan daerah. Menurutnya, sekolah dan kampus menjadi wahana tepat bagi peningkatan jumlah maupun kualitas keterampilan relawan MDMC.
Agar bisa diandalkan dan sigap kebencanaan, lanjut Rahmawati, para relawan Muhammadiyah ini perlu diberi penguatan keterampilan. Menurutnya, sebagai relawan tidak cukup tahu, melainkan harus juga paham dan terampil soal kebencanaan.
“Jangan sampai relawan gagap bencana. Melalui berbagai pelatihan, kami meningkatkan kapasitas dan keterampilan relawan untuk mengurangi canggung saat menangani korban bencana,” tegasnya.
Menurut dosen UMY yang banyak berkonsentrasi pada mitigasi bencana ini, setidaknya ada 8 cluster keterampilan yang harus dikuasai relawan. Diantaranya, manajemen Posko, logistik, psikososial, kesehatan, dan shelter (hunian/permukiman) bagi pengungsi.
“Dalam konteks kebencanaan, paling dibutuhkan adalah penguatan kapasitas shelter, manajemen logistik, dan manajemen komunikasi,” imbuh Rahmawati.
Ditambahkan, MDMC sudah memberikan penguatan emergency response bagi relawan melalui berbagai pelatihan dua tahun terakhir.
Ini diberikan kepada relawan di sejumlah provinsi paling rawan bencana.
“Relawan kami juga bagus dalam keterampilan SAR, emergency medis, psikososial. Selaian silaturahim, jambore semacama ini untuk juga menguji keterampilan relawan,” pungkas mantan relawannKomite Muhammadiyah untuk Aceh ini. [min]