Brigjen Hamli: Teroris Itu Kriminal yang Memanfaatkan Agama

Inspirasicendekia.com, MALANG – Umat Islam diharapkan tidak termakan citra buruk bahwa terorisme identik dengan Islam. Aksi teroris adalah kriminal yang dilakukan oknum yang tidak bertanggung jawab.

“Jangan ada citra terorisme dikait-kaitkan dengan Islam atau sebaliknya, Islam suka terorisme. Terorisme itu murni kriminal yang manfaatkan agama secara tidak bertanggung jawab untuk kepentingan jahatnya,” demikian ditegaskan Brigjen Polisi Ir Hamli, ME Direktur Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), di sela acara Dialog Pelibatan Takmir Masjid dalam pencegahan Terorisme di Hotel Aria Gajayana, Kamis (30/11)

Ditegaskan bahwa ekstrimisme, radikalisme dan terorisme hampir semua agama mengalami. Karena itu, katanya, sangat tidak tepat jika aksi terorisme diidentikkan dengan agama tertentu.

“Karena pelaku terorisme adalah kriminal, jangan pernah beri simpati pada mereka, kecuali ia benar-benar sudah bertobat,” tegasnya.

Brigjen Pol Hamli lalu menjelaskan, perang dingin antarnegara Kapitalisme dan Komunisme akhir-akhir ini sejatinya rentan menjebak dan menjajah negara-negara dengan warga beragama Islam yang pro ikut berperang atas nama jihad.

Ia menegaskan, AS sangat paham antropologi umat Islam, sehingga penguasa negara ini bisa dengan mudah memainkan emosi, kapan memunculkan empati dan mengajak perang. Saat ini, lanjutnya, umat Islam yang sedang ikutan jihad di Syiria jumlahnya sekitar 1.200 orang.

Brigjen Hamli: Teroris Itu Kriminal yang Memanfaatkan Agama“Sebagai umat Islam kita harus hati-hati (untuk tidak mudah terjebak) dan termakan citra negatif yang mengaitkan Islam dan terorisme ini,” imbaunya.

Dalam catatan BNPT, kata Brigjen Pol Hamli, trend pelaku teror 2013 kebawah banyak dari kalangan pesantren. Sedangkan, 2014 ke atas banyak dari mahasiswa, sebagian lulusan SMA.

Acara dialog ini digelar Deputi Bidang Pencegahan, Perlindungan dan Deradikalisasi BNPT melalui Forum Koordinasi pencegahan Terorisme (FKPT) Jawa Timur. Sejumlah 150 peserta terlibat dialog merupakan takmir masjid dari berbagai ormas seperti Muhammadiyah, NU, dan lainnya. [min]

Sebarkan berita:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *