inspirasicendekia.com, MALANG – Pihak SMA Negeri 1 Kepanjen dan Komite Sekolah memastikan akan memenuhi standar pelayanan pendidikan yang lebih ideal. Ini jika pihak sekolah juga mendapatkan dukungan sepenuhnya melalui partisipasi wali murid dengan bantuan pembiayaan.
Pihak SMAN 1 Kepanjen akhirnya menentukan biaya pendidikan sebesar Rp 250 ribu perbulan yang dibebankan wali murid. Biaya pendidikan sejumlah ini merupakan jumlah total gabungan SPP sebesar Rp 75.000/bulan sesuai SE Gubernur Jawa Timur dan Bantuan Swadaya Masyarakat sebesar Rp 175.000/bulan.
Ketua Komite SMAN 1 Kepanjen Ir H Mochamad Aris P mengungkapkan, upaya menghimpun dana bantuan dari masyarakat khususnya wali murid ini harus dilakukan, mengingat sangat pentingnya partisipasi masyarakat untuk bisa memenuhi kebutuhan pelayanan pendidikan standar yang semestinya atau realistis.
“Ketentuan SPP tunggal hanya sebesar Rp 75 ribu perbulan sesuai SE Gubernur Jatim sebelumnya sangat berat dan masih sangat jauh dari pemenuhan kebutuhan pembiayaan ideal. Kami tetap menempuh komunikasi dengan wali murid terkait tambahan bantuan swadaya ini,” terang Mochamad Aris, usai rapat sosialisasi bersama wali murid, Sabtu (30/9) siang.
Ditambahkan, total biaya pendidikan yang harus dibayarkan semua siswa sebesar Rp 250 perbulan ini berlaku efektif mulai bulan Oktober 2017. Namun begitu, kata Aris, pihaknya tetap membuka lebar bagi walimurid yang merasa keberatan dengan jumlah biaya ini.
“Kami mempersilahkan bagi yang meminta keringanan SPP dan BSM untuk mengajukan hingga akhir Oktober ini. Selama ini, tidak jarang bahkan siswa yang bebas pembayaran SPP,” imbuhnya.
Lalu, seperti apa kebutuhan pagu pembiayaan berdasarkan 8 (delapan) Standar di SMAN 1 Kepanjen. Sesuai yang juga telah dipaparkan kepada wali murid, tercatat setidaknya separo kebutuhan pembiayaan membutuhkan dana lebih dari Rp 1 miliar. Rinciannya, paling tinggi adalah standar pembiayaan yang mencapai Rp 3,551 miliar. Disusul pendanaan standar sarana prasarana yang mencapai Rp 2,274 miliar.
Selanjutnya, kebutuhan biaya tinggi juga terdapat pada pemenuhan standar penilaian sebesar Rp 1,016 miliar dan standar kelulusan dengan kebutuhan biaya mencapai Rp 765,7 juta.
Pada komponen standar sarpras misalnya, pihak SMAN 1 Kepanjen berencana merenovasi empat ruang laboratorium bagi kegiatan praktik siswa. SMAN 1 Kepanjen juga merencanakan melakukan perluasan lahan sarana olahraga seluas 750 meter persegi. Termasuk, akan dibangun lapangan olahraga seluas 800 m2.
Kepala SMAN 1 Kepanjen, Maskuri MSi menambahkan, prestasi siswa dalam berbagai bidang tetap menjadi prioritas. Karena itu, katanya, sarpras dan fasilitas untuk mengembangkan bakat dan potensi siswa serta pembinaannya juga sangat dibutuhkan dan harus dipenuhi secara maksimal.
“Selama ini, SMAN 1 Kepanjen dengan banyak prestasinya di bidang akademik, seperti juara olimpiade, diterima PTN, dan sejumlah festival dan lomba lainnya. Namun, di bidang olahraga, tidak banyak diraih prestasi. Salah satunya, karena terbatas dan kurang memadainya sarpras olahraga,” katanya. [min]