PEMANDANGAN tak biasa terlihat di komplek SDN Kedungpedaringan 02 Kepanjen Kabupaten Malang, Sabtu (2/9) pagi. Sepanjang teras bangunan kelas sisi timur tampak anak-anak berbusana muslim duduk bersila. Di depan mereka, dijajar daun pisang yang saling menyambung sepanjang teras.
Di atas daun pisang yang ditata memanjang ini, didapati ratusan porsi kecil makanan dengan ragam dan rupa menu seadanya. Makanan ini sengaja disiapkan di depan sekitar 116 pelajar SDN setempat untuk dinikmati bersama-sama. Sejumlah anak pun tampak tak sabar segera memakannya.
“Ayo anak-anak, jangan lupa berdoa dulu sama-samq sebelum makan. Bismillahi rahmanirrahim,” bimbing seorang ibu guru pada anak-anak itu.
Mereka lalu terlihat bersemangat dan ceria begitu mendengar instruksi membaca doa makan. Anak-anak pun makan dengan lahapnya sambil sesekali bergurau dengan temannya penuh keakraban. Rata-rata makanan ‘kembulan’ itu pun habis oleh mereka.
Guru SDN Kedungpedaringan 02 Nuryanti Puji Utami SPd, MKn mengungkapkan, acara bertajuk ‘Kembul Bojana’ ini sengaja digelar sebagai kegiatan memperingati hari besar keagamaan Idul Adha 1438 Hijriyah. Tujuannya untuk melatih mental dan karakter siswa/siswi dalam berkorban dan mencontohkan indahnya berbagi dalam kebersamaan.
“Acara dikemas kembul (makan bareng) untuk menanamkan kebersamaan pada anak-anak dan menjaga ukhuwah persaudaraan diantara sesama,” katanya, Sabtu (2/9).
Sebelum acara ‘Kembul Bojana’ ini terlebih dulu semua siswa-siswi diberi tausiyah tentang hikmah Idul Kurban oleh kepala SDN Kedungpedaringan 02 Yuli Isnaini SPd. Lebih dari itu, menurut Yuli Isnaini, acara keagamaan ini sebagai upaya penguatan karakter untuk membentuk Generasi SPK (Sholeh-Sholikhah-Sopan Santun-Pandai-Peduli-Kaya Hati, Iman, Ilmu dan Harta)
“Kegiatan hari ini salah satunya mengaktualisasikan cita-cita sekolah kami. Yakni, penuh religius kehidupannya, semangat bergotong royong untuk mencapai kemandirian bangsa. Semoga Allah SWT meridhoi, Amiin,” demikian Yuli Isnaini.
Dengan terbentuknya generasi dengan SPK ini, lanjutnya, maka akan lahir generasi emas Indonesia yang amanah di segala bidang kehidupan. Dengan demikian, tercapai pula tujuan pendidikan Indonesia dalam menciptakan generasi yang berakhlak mulia. (rul)