Bagi sebagian orang tua, saat sedang sibuk, mendapati buah hati tidak banyak aktif dan lebih menikmati mainan gadget, mungkin membuat lebih tenang. Tanpa Anda sadari, rentang waktu anak menatap layar gadget semakin bertambah lama dari hari ke hari. Terlebih, jika ia bukan lagi balita yang bisa Anda kendalikan waktu bermain gadgetnya.
Bahaya Terlalu Lama Melihat Layar GadgetPadahal, tahukah Anda bahwa paparan sinar biru dari layar gadget bukannya tanpa efek samping. Beberapa penelitian menunjukkan, paparan sinar biru akan menyebabkan gangguan tidur, kegemukan, dan tentu saja, masalah pada mata anak. Para ahli menyebut masalah pada mata itu sebagai digital eye strain atau ketegangan mata digital.
Menurut dr. Justin Bazan, penasihat medis The Vision Council, ketegangan mata digital digambarkan sebagai rasa ketidaknyamanan fisik setelah dua jam atau lebih berada di depan layar digital, seperti komputer meja, laptop, tablet, smartphone, serta alat baca digital. Gejalanya antara lain mata kering, iritasi, penglihatan buram, mata lelah, leher dan pundak nyeri, serta sakit kepala. Hal itu terjadi karena mata kita sebenarnya tidak diciptakan untuk menatap layar digital sepanjang hari.
Untung saja, ketegangan mata digital bisa dihindari. Saat ini, sudah banyak produsen gadget yang mengembangkan teknologi untuk melindungi mata dari sinar biru. Tapi, Anda tetap perlu melakukan juga langkah pencegahan.
Ajari anak soal aturan 20-20-20: Ambil 20 detik jeda dari layar setiap 20 menit, dan menatap sesuatu yang berjarak sejauh 20 kaki (atau sekitar 6 meter). Pastikan anak mengatur jarak minimal satu jengkal dari layar, dan perbesar ukuran huruf di layar sehingga anak tidak perlu menatap layar terlalu dekat.
Gadget Melemahkan Motorik Anak
Anak Anda lebih suka menghabiskan waktu bermain dengan tablet atau smartphone ketimbang bermain fisik di luar ruangan? Hati-hati, karena anak berisiko mengalami keterlambatan dalam kemampuan motoriknya.
Fenomena anak dengan kemampuan motorik lemah mulai terjadi belakangan, ketika penggunaan gadget mulai mewabah hingga ke anak-anak batita sekalipun. Misalnya, semakin banyak anak usia TK yang bahkan belum mampu memegang pensil dengan benar, atau anak SD kelas 3 yang tulisan tangannya masih jelek.
Selain itu, menurut sebuah penelitian yang dilakukan di sekolah-sekolah di Inggris, banyak pula anak yang mengalami keterlambatan berbicara atau kemampuan berbahasa yang kurang atau cadel akibat penggunaan gadget yang berlebihan.
Para peneliti mengakui bahwa aplikasi edukasi di gadget dapat membantu anak-anak masa kini menjadi lebih pintar. Tapi, masalahnya ada di kita sebagai orang tua. Membiarkan anak-anak terlalu dekat dengan gadget, sama halnya anda malah memicu menghambat perkembangan fisik anak.
Mulai sekarang, tak ada salahnya Anda lebih membatasi keseharian anak memegang gadget. Sebagi gantinya, Anda bisa memperkenalkan permainan fisik, seperti memanjat pohon atau bermain bola kepada anak laki-laki, atau meronce manik-manik dan menguncir rambut boneka kepada anak perempuan.
4 Comments on “Bahaya Terlalu Lama Melihat Layar Gadget Bagi Anak”