MALANG – Masa pandemi dan belajar jarak jauh (daring) tak menyurutkan semangat belajar siswa SMAN 1 Sumberpucung (Smaloka) Kabupaten Malang. Sejumlah prestasi akademik pun berhasil diraih dari ajang kompetisi tahun ini.
Prestasi akademik ini setidaknya dari ajang Kompetisi Sain Siswa (KSN) jenjang SMA 2021. Empat peringkat juara KSN diraih pelajar Smaloka dari mapel Matematika (medali perak), serta Fisika, Geografi dan Informatika (masing-masing medali perunggu).
“Empat siswi peraih juara ini harus kembali bersaing di ajang KSN SMA Jawa Timur awal Agustus 2021 mendatang,” kata guru pembimbing KSN SMAN 1 Sumberpucung, Titis Meriana Pratiwi, Rabu (21/7).
Keempat pelajar yang menjuarai KSN SMA ini adalah Ainu Putri Rahmawati, yang meraih medali perak mapel Matematika. Pelajar lainnya, adalah Sulastri Widiningsih (Fisika), Nabila Aulia (Geografi), dan Afifah Miftaqul Rohmah (Informatika).
Bagaimana dengan kesiapan menghadapi KSN Jawa Timur nanti? Menurut Titis Meriana, karakter soal KSN punya tingkat kesulitan lebih tinggi, karena lebih banyak penemuan dan pembuktian yang menjadi solusi masalah untuk jawaban tiap soalnya.
Selama memberi bimbingan saat pandemi, dan belajar lebih banyak daring, menjaga motivasi anak didik menjadi tantangan tersendiri. Terlebih, dengan belajar soal-soal berat, maka kejenuhan bisa saja mudah dialami mereka.
Dibanding sebelum pandemi, diakui lebih banyak motivasi yang harus sering-sering ditekankan, sebelum memulai latihan. Ini karena kalau di sekolah otak anak sudah banyak bekerja sebelumnya, jadi langsung bisa menyesuaikan.
“Jadi, ya harus banyak dimotivasi dulu, dan harus selalu diingatkan sewaktu-waktu. Mungkin, terpengaruh kebanyakan main gadget. Kita motivasi juga dengan video-video yang menginspirasi, agar bisa bangkitkan motivasi berprestasi anak-anak,” beber guru mapel Matematika ini.
Materi latihan berupa quis soal yang biasanya bisa selesai dipahami sepekan, bisa kurang karena kondisi ini. Karena itu juga, dalam bimbingan anak peserta KSN dengan tatap muka juga diberikan mentor khusus dari kampus. Ini biasanya dilkukan 1-2 kali dalam sepekan.
Sukses meraih tiket KSN SMA Jatim ini diakui berkat ketekunan belajar siswa dalam mengikuti bimbingan yang diberikan guru. Meski dilakukan secara daring dan sepekan sekali tatap muka, belajar memecahkan soal-soal KSN tetap diikuti dengan serius.
Peraih perak KSN SMA, Ainu Putri, mengaku persaingan bidang Matematika cukup berat, dengan jumlah peserta sangat banyak. Ia mengaku bisa memecahkan setidaknya 80 persen dari soal yang diberikan.
Meski demikian, dengan hasil yang didapatkan, maka ia bertekad belajar lebih tekun memecahkan soal-soal KSN Jatim yang lebih sulit nantinya. Terlebih pada materi tentang geometri, menurutnya penerapannya dalam pemecahan masalah juga lebih kompleks.
“Harus lebih banyak menguasai lagi dalil-dalil dan teorema, karena satu soal bisa berisi 3-4 teorema yang harus diterapkan untuk memecahkannya. Soal geometri yang paling sulit,” kata Ainu Putri.
Bagi Ainu Putri, pengalaman KSN dengan medali perak ini adalah kali kedua. Pada 2020 lalu, ia mampu terjaring dengan capaian hasil yang sama. [rul]