Inspirasicendekia.com, MALANG – Pemenuhan pendidikan sesusai Standar Pelayanan Minimal Pendidikan Dasar (SPM Dikdas) masih terjadi kesenjangan dan belum sepenuhnya. Ketimpangan SPM ini banyak terjadi pada aspek terutama yang berkaitan dengan fasilitas dan sarana penunjang pembelajaran.
Cecep Lili, Kasubag Perencanaan dan Evaluasi Program Dinas Pendidikan Kabupaten Malang mengungkapkan, SPM Dikdas mencakup 27 indikator pemenuhan. Akan tetapi, menurutnya masih ada beberapa indikator yang mengalami kesenjangan.
“Masih ada kesenjangan pemenuhan SPM Dikdas di Kabupaten Malang. Dalam arti, belum semua tercukupi secara memadai,” terang Cecep Lili, Kamis (9/11).
Dikatakan, kesenjangan pemenuhan SPM ini misalnya terjadi pada indikator kepemilikan ruang laboratorium yang standar bagi SMP/MTS, indikator kepemilikan alat peraga IPA bagi SD dan MI, indikator pemenuhan buku teks pelajaran, dan indikator sarana prasarana (ruang guru beserta kelengkapannya).
Menurut Cecep, hal ini disebabkan sejumlah faktor. Diantaranya, di beberapa sekolah memang belum terpenuhi, atau sebenarnya sudah ada atau dimiliki, akan tetapi jumlahnya kurang lengkap.
“Misalnya, alat peraga IPA yang seharusnya ada 6 item berupa kerangka manusia, torso, carta ipa, kit optik, dan globe. Namun, tidak semua dimiliki sekolah,” imbuhnya.
Hasil pemetaan terkait pemenuhan SPM Dikdas ini sendiri telah dilakukan sejak setahun terakhir. Dokumen resume berupa Roadmap SPM Dikdas Kabupaten Malang telah berhasil dibuat setelah beberapa waktu dilakukan pemetaan.
Roadmap ini sendiri telah disosialisasikan kepada sejumlah pihak dalam acara lokakarya konsultasi eksternal atau publik di Hotel Balava Malang, Rabu (8/11). Hasilnya akan dijadikan masukan Pengintegrasian Kebijakan Pemenuhan SPM ke dalam Perencanaan dan Penganggaran Pemerintah Daerah tahun Anggaran 2018 mendatang. [min]