M. Ahva Mushlich, Mengenal Karakter dan Budaya Indonesia dari Pramuka

M. Ahva Mushlich, Mengenal Karakter dan Budaya Indonesia dari Pramuka

Inspirasicendekia.com, MALANG – PENGALAMAN sangat bermakna dialami Muhammad Ahva Mushlich, siswa kelas XI IPA 4 SMAN 1 Dampit Kabupaten Malang. Berkesempatan mengikuti Raimuna Nasional (Rainas) XI di Cibubur belum lama ini, ia pun banyak mengenal karakter dan budaya Indonesia. Seperti apa kisahnya?

Terpilihnya Ahva Mushlich dalam kegiatan ini karena ia merupakan salah satu anggota Dewan Ambalan (DA) Pramuka terbaik di SMAN 1. Raimuna Nasional XI di Cibubur sendiri merupakan kegiatan kepramukaan, pembelajaran juga study tour yang diperuntukkan bagi para anggota pramuka pilihan se Indonesia.

Ahva mengaku kurang tahu persis alasan dan awal mula dirinya mendapatkan kesempatan ini. Ia menuturkan, pada waktu itu saat libur hari raya dan ia berada di rumahnya di Sidorenggo Kecamatan Ampelgading, ketika mendapatkan pesan singkat dari Pembina DA, Bu Riatin, untuk mengikuti Raimuna Nasional XI ke Cibubur.

“Selama mengikuti Rainas XI di Cibubur, banyak kegiatan yang dilakukan. Pada waktu malampun kegiatan masih dilaksanakan hingga hampir tengah malam,” kenangnya.

Selain berupa kegiatan kepramukaan, lanjutnya, kegiatan Raimuna Nasional juga diisi study tour. Ada juga acara outbond dan kegiatan kesenian. Di sana, peserta juga diwajibkan untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan dan tenda.

Tentunya, banyak kesan dan pelajaran didapatkan siswa kelahiran Malang, 16 April 2001 ini. Namun, menurutnya yang paling berkesan selama kegiatan tersebut adalah semua peserta dapat berkenalan dengan teman-teman dari berbagai kontingen seluruh Indonesia.

“Sehingga, saat itu juga kami dapat memahami bagaimana pramuka dari seluruh penjuru Indonesia dan satu sama lain dapat berinteraksi dan membaur tanpa adanya batasan suku, agama, ras, maupun budaya,” imbuh Ahva.

Lalu, apa alasannya mengikuti DA Pramuka? Ahva Mushlich menuturkan, alasan ia mengikuti DA adalah meneruskan keikutsertaan saya dalam Kepramukaan. Selain itu saya ingin menjadi yang lebih baik lagi melalui kegiatan kepramukaan.

“Yang paling utama adalah bagaimana dalam mengikuti DA saya dapat mendapatkan banyak hal yang berharga yang dapat berguna kelak,” akunya.

Ahva mengaku tertarik dengan pramuka bahkan mulai dari tingkat Siaga (setingkat SD). Akan tetapi, baru diwujudkan semasa mengikuti Pramuka Penggalang (SMP) hingga menjadi Pramuka Penegak (SMA) sekarang.

“Karena di pramuka kita dapat mempelajari berbagai banyak hal, di berbagai bidang kehidupan telah diterapkan di pramuka. Apalagi setingkat Penegak (SMA) yang penerapannya ikut terjun di masyarakat,” imbuhnya.

Di pramuka, telah dibentuk Satuan Karya Pramuka (Saka) yang bekerja sama dengan suatu lembaga tertentu untuk menyalurkan bakat dan minat seorang anggota pramuka Penegak & Pandega. Ahva sendiri kini ikut di Saka Wirakartika yang bekerja sama dengan TNI-AD.

Selain pramuka, ia mengaku suka bermain basket dan penghobi fotografi dan menanam. Fotografi menurutnya suatu bidang yang sangat menyenangkan dan tidak ada batasan dalam berkreasi dalam fotografi. Selain itu, fotografi bisa mengabadikan momen tertentu yang kemungkinan besar tidak terulang lagi. Jika momen atau peristiwa diabadikan, itu akan menjadi hal yang dapat menyimpan segala sesuatu yang tidak akan terlupakan.

“Kalau menanam itu dapat menguntungkan tak hanya untuk kita sendiri, melainkan juga bermanfaat bagi lingkungan dan komponen-komponennya. Menanam tanaman yang bermanfaat, maka semakin banyak manfaat yang dapat diperoleh seperti halnya oksigen,” demikian putra pasangan Sugijono & Hariyati Fitriyah ini. (*)

Sebarkan berita:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *