Tidak banyak sekolah atau madrasah yang langsung merasa siap begitu saja menyelenggarakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) atau yang dikenal dengan UN dalam jaringan. Selain harus menyiapkan sarpras yang dibutuhkan, UNBK mengharuskan adanya sumberdaya guru yang bisa menjadi petugas khusus yang bertanggung jawab atas kelancaran proses UNBK.
Di lingkup pendidikan madrasah, tahun ini menjadi pengalaman pertama UNBK diterapkan. Tidak banyak madrasah yang serta merta sanggup menyelenggaran UN online.
Akan tetapi, MTs Negeri Turen menjadi pionir jenjang MTs yang siap melaksanakannya tahun ini. Bahkan, MTsN Turen menjadi satu-satunya MTs di Kabupaten Malang yang mendapatkan kepercayaan pihak Kementerian Agama untuk melaksakan UNBK SMP/MTs sederajat pada 9-12 Mei 2016 mendatang.
Dimintai keterangan soal kesiapan UNBK, waka kurikulum yang menjadi koordinator CBT Suliyat MPd mengungkapkan, persiapan sudah banyak dilakukan sesuai tahapan. Dikatakan, sinkronisasi perangkat komputer dan server selesai dilakukan. Bahkan, simulasi UNBK sempat dua kali dilakukan diikuti 282 siswa calon peserta UN setempat.
“Tahapan infrastruktur dan pembiasaan anak mengerjakan soal online sudah siap. Persiapan dilakukan sekitar tiga bulan, termasuk simulasi pengerjaan soal dan sinkronisasi perangkat dan jaringan,” terang Suliyat.
Sementara itu, kepala MTsN Turen Hj Hamidah MAg menambahkan, meski semua mandiri, pihaknya sudah siap lebih awal, terutama sarpras komputer dan server. Setidaknya, sudah disiapkan 104 unit komputer dan server tiga unit. Pihaknya juga akan menyewa Genset dengan biaya sekitar Rp 1 juta per hari until mengantisipasi pasokan listrik selama ujian.
“Evaluasi awal, operasional sudah tidak ada masalah. Siswa lancar dan sudah terbiasa mengerjakan ujian online ini. Tetapi, kami tetap akan melakukan lagi simulasi 2-3 kali,” katanya.