Inspirasicendekia.com, MALANG.KAB – Koleksi buku dan bacaan serta relawan pegiat menjadi persoalan yang hingga kini dihadapi dalam pengelola Taman Baca Masyarakat (TBM). Jumlah koleksi buku yang masih sedikit dan rendahnya minat baca masyarakat membutuhkan perhatian tersendiri bagi pengelola TBM.
Sejumlah kendala ini pula yang mengemuka saat kegiatan Workshop Pengelolaan Taman Baca Masyarakat yang digelar di aula lantai 3 kampus Universitas Islam Raden Rahmat (Unira) Malang di Kepanjen, Ahad (12/3). Dalam workshop ini, Forum Komunikasi TBM Malang Raya mengajak semua pegiat TBM yang menjadi peserta saling berbagi kiat dan strategi pengelolaan dan pengalaman dalam menjalankan TBM.
Muzaki, Ketua pelaksana workshop pengelolaan Taman Bacaan Masyarakat mengungkapkan, semakin bartambahnya jumlah pegiat TBM baru perlu diperkuat dengan kompetensi pengelolaan juga relawan. Terlebih, katanya rata-rata para pegiat TBM yang baru mengalami permasalahan semisal bagaimana mencari donasi buku, termasuk mempunyai relawan yang memang memiliki kemauan kuat di bidang literasi masyarakat.
“Kami rasa perlu mengadakan acara workshop tersebut dan memang banyak mengundang pegiat TBM-TBM baru. Dan Alhamdulillah workshop tadi menjawab semua permasalahan yang dihadapi teman-teman,” kata Muzaki yang juga ketua FKTBM Malang Raya ini, Minggu (12/3).
Menurutnya, workshop pengelolaan Taman Bacaan Masyarakat juga bertujuan sebagai stimulasi agar semakin banyak pegiat Taman Bacaan Masyarakat dan sekaligus wadah silaturrahmi antar pegiat TBM sehingga bisa saling bersinergi dalam menumbuhkan minat baca masyarakat.
Soal relawan, lanjutnya, peran mereka adalah memasyarakatkan buku ke masyarakat. Mulai dari kota hingga ke pelosok pedesaan bahkan pedalaman.
Workshop pengelolaan TBM ini dinarasumberi pegiat literasi Eko Cahyono, Pendiri Perpustakaan Anak Bangsa Jabung, Willy Ariwiguna (Pendiri Rumah Baca ‘Aqil’) dan Sukowiyono, Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Malang. [cho]
Foto: Facebook