Inspirasicendekia.com, MALANG – Keberadaan tim pelaksana inovasi desa (TPID) sangat penting membantu munculnya berbagai inovasi pembangunan masyarakat pedesaan. Peran TPID harus diperkuat dengan berbagai pelatihan untuk meningkatkan kapasitasnya.
Sejumlah 120 fasilitator TPID Kabupaten Malang mendapatkan pelatihan peningkatan kapasitas di Hotel Radho Kota Malang, 13-15 November 2018. Selama kegiatan ini, mereka banyak mendapatkan tambahan wawasan dan pengalaman terbaik tentang pengembangan inovasi untuk diterapkan di wilayah kecamatan masing-masing.
“Tahun ini ada setidaknya 62 dokumen rencana inovasi desa yang siap dikembangkan di Kabupaten Malang. Nah, tugas tim pelaksana inovasi desa ini yang nantinya sangat membantu untuk bisa mewujudkannya,” demikian Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD), Suwaji MM, usai membuka pelatihan, Selasa (13/11) sore.
Dikatakan, keberadaan tim TPID ini yang nantinya mendampingi setiap desa dalam mengembangkan inovasi apa yang tepat di tiap-tiap desa. Atau, mereplikasi apa yang sudah dikembangkan di tempat lain untuk diterapkan sesuai potensi lokal yang dimiliki.
“Sebagian inovasi desa ini juga merupakan replikasi apa yang sudah dikembangkan. Ini sebagai tindak lanjut dari Bursa Inovasi Desa yang sudah digelar (Kemendesa) belum lama ini,” imbuh Suwaji.
Terpisah, Kabid Potensi Desa Dinas PMD Mochamad Qodri mengungkapkan, desa juga dihadapkan peluang Program Kawasan Pedesaan Kemendesa.
Sementara ini, lanjutnya, masih ada lima titik kecamatan yang mengembangkan program kawasan pedesaan. Yakni, di kecamatan Poncokusumo, Ngantang, Pujon, Turen dan rencananya Sumberpucung.
“Program kawasan pedesaan ini mencakup beberapa desa. Mereka mengembangkan BUMDesa bersama, produk desa unggulan, pembangunan embung, termasuk pengembangan sarana wisata dan publik lainnya,” demikian Qodri. [min]
