Kandidat Kuat Pimpin Asosiasi PSSI Jatim, Ini Tekad Asyari

Kandidat Kuat Pimpin Asosiasi PSSI Jatim, Ini Tekad Asyari

Inspirasicendekia.com, MALANG. KAB – Ketua umum KONI Kabupaten Malang Asyari SE berpeluang menduduki kursi ketua Asosiasi PSSI Jawa Timur periode mendatang. Ini setelah Asyari terpilih dan masuk dalam empat kandidat calon ketua, sekaligus masuk tiga calon wakil ketua Asosiasi PSSI Jatim belum lama ini.

Kepastian kursi ketua Asosiasi PSSI Jatim periode ini akan dipastikan melalui Konggres pada 25-26 Maret 2017 mendatang. Menurut Asyari, dalam konggres ini, calon ketua umum akan dipilih 103 voter dari Asosiasi PSSI provinsi, Asosiasi kabupaten/kota ditambah perwakilan manajemen klub amatir Liga Nusantara sejumlah 64 klub.

Asyari SE, SH, Ketua KONI Kabupaten Malang
Asyari SE, SH, Ketua KONI Kabupaten Malang.

Tetapi, lanjutnya, terlebih dahulu ia harus presentasi visi dan misi di hadapan Komite Pemilihan. Konggres 25-26 Maret 2017 sendiri rencananya dibagi menjadi empat zona pemilihan. Asyari sendiri telah lolos persyaratan admnistrasi dan faktual, diantaranya minimal 5 tahun pengalaman menjadi pengurus di PSSI Kabupaten Malang.

Lalu, sejauh mana peluangnya bisa menduduki jabatan ketua Asosiasi PSSI Jatim nantinya? Terkait pencalonan calon ketua, Asyari tampak nothing to lose dan tidak menjadi beban. Kemungkinan peluangnya justru menduduki kursi wakil ketua.

Tetapi, berkaca pengalaman, mantan Direktur Administrasi PD Jasa Yasa ini bukan orang baru di olahraga, khususnya sepak bola. Sejak tahun 2006 selain menjadi pengurus PSSI Kabupaten Malang, juga masuk jajaran pengurus PSSI Jatim pimpinan Haruna Sumitro pada 2008. Hingga tahun ini, saat PSSI diketuai Bambang Pramukantoro Asyari menjabat sebagai wakil ketua Komisi Disiplin.

Pria yang menjadi pembina klub SSB Sinar Mas ini tercatat pernah mengantarkan tim Metro FC naik peringkat dari tim Divisi III ke Divisi Utama era 2008-2011. Dan saat ini, ia menjadi CEO Kanjuruhan FC yang bakal berkompetisi di Liga Nusantara.

Dalam visinya, Asyari bertekad mengembalikan Jatim sebagai barometer sepak bola nasional. Gagalnya tim sepak bola Jatim di pra kualifikasi PON XIX 2016 lalu menjadi alasan keprihatinannya. “Selain itu, tetap harus diperkuat kondasi atlet usia dini,” tegasnya, Selasa (21/2). [min]

Sebarkan berita:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *