Inspirasicendekia.com, MALANG.KAB – Nuansa etnik dan tradisi Jawa begitu tampak di lapangan outdoor SMAN 1 Kepanjen (Smaneka), Kabupaten Malang, Sabtu (29/4). Ini semakin berbeda manakala diwujudkan dalam kreativitas yang memiliki nilai artistik tinggi melalui berbagai art performance yang diperagakan pelajar setempat.
Kreativitas seni bertema etnis tradisional ini salah satunya tampak dalam peragaan fashion ethnic yang diramaikan siswa-siswi kelas X-XI SMAN 1. Di tengah lapangan dengan karpet merah yang disulap menjadi catwalk model fashion, setidaknya 24 model pun terlihat sangat eksotis dengan kreasi kostum busana masing-masing.
Lihat saja, ada busana dengan asesoris dan pernak-pernik tokoh-tokoh pewayangan. Ada Hanoman, jaranan, reog Cenderawasih, Srikandi. Barong, dan Gunungan dari merak. Secara bergantian, mereka diberi kesempatan berjalan dengan kreasi busana selama beberapa detik sepanjang koridor catwalk yang ditentukan.
“Tema acara adalah Kreasikan Pesona Budaya Jawa sehingga ruang lingkupnya budaya Jawa, khususnya budaya Jatim. Khusus fashion etnic, bahan kostum temanya adiwiyata. Sekitar 25 persen dari bahan daur ulang, sementara kain dilukis sendiri,” demikian Dewi Fitriya, ketua panitia Mas lan Mbak Smaneka.
Dalam acara ini, digelar parade Mas lan Mbak, didahului tanya jawab juri kepada tiap pasangan Mas lan Mbak.
Selain festival fashion ethnic, parade pasangan Mas lan Mbak Smaneka ini juga diramaikan dengan atraksi drama tari.
Menurut Dewi, penilaian fetival fashion ethnic tahapannya beberapa kali, mulai penilaian proses pembuatan kostum, pengembangan busana, hingga aplikasi gaya dan budaya da performance model saat memperagakannya. Sementara, lanjutnya, Pemilihan Mas lan Mbak adalah untuk memilih Duta Sekolah. Selanjutnya, pasangan Mas lan Mbak Smaneka terbaik menjadi calon Joko Roro Kabupaten Malang.
Terpisah, waka kesiswaan SMAN 1 Kepanjen Drs Budi Hartono mengungkapkan, konsep acara Mas lan Mbak tidaklaj sekadar hura-hura, melainkan menjadi ajang mengasah potensi pelajar yang berkesinambungan. Menurutnya, acara ini melatih keandalan sikap anak ke depan dan diharapkan bisa menjadi bekal bagi anak sebagai calon pemimpin masa depan.
“Acara dikemas tidak semata hura-hura. Acara pemilihan Mas lan Mbak adalah latihan percaya diri dan membiasakan kompetisi pada anak-anak sebagai calon pemimpin,” kata Budi.
Dengan dikemas seperti kontes, lanjutnya, tahapan seleksi pun tidak asal. Diantaranya, psikotes, penilaian sikap, perilaku, dan attitude, karena nantinya juga harus bisa menjaga reputasi sekolah. Karena harus menjadi model dan teladan seluruh siswa SMAN 1 Kepanjen, peserta Mas lan Mbak juga harus berprestasi di bidang akademik maupun non akademik
“Harapan utamanya, mereka menjadi generasi masa kini yang memiliki keluhuran budaya dan sikap,” demikian Budi. [min]