inspirasicendekia.com, MALANG – Hari ini, Kota Malang genap berusia 105 tahun. Beberapa persoalan pelik mulai dari kemacetan, banjir dan jalan berlubang menjadi titik fokus Pemkot Kota Malang yang akan segera dibenahi.
Genangan air hingga berakibat banjir kerap terjadi setidaknya di 18 titik dari berbagai daerah. Pemkot Kota Malang mengindikasi terjadinya genangan air dan banjir disebabkan oleh menumpuknya sampah di gorong-gorong.
Rekayasa jalan juga diupayakan Pemerintah Kota Malang sebagai solusi mengurai kepadatan kendaraan. Seperti di bundaran Jalan Bandung, Simpang Ijen, dan kini akan menyusul Jalan MGR Sugiyopranoto, Jalan Ki Ageng Gribig dan Jalan Raya Sawojajar.
Jalan berlubang turut menambah persoalan pelik di kota pendidikan ini. Yang sampai kini belum tersentuh perbaikan.
Sejumlah masyarakat bahkan sampai menggelar pengumpulan koin untuk mengatasi jalan berlubang bisa banyak ditemui di sejumlah ruas jalan. Ada juga menuliskan kritikan di atas aspal jalan berlubang sebagai kado di hari jadi ke-105 Kota Pendidikan tersebut.
Pagi ini, puncak HUT Kota Malang ke-105 digelar di Stadion Gajayana. Pemkot Malang sendiri bukan hanya diam diri, dengan segala persoalan yang dihadapi. Setidaknya ada enam cita-cita menuju kemajuan Kota Malang lima tahun kedepan.
“Pertama kita akan menjadikan Malang sebagai Kota Heritage. Karena kita tahu sendiri Kota Malang memiliki banyak jejak sejarah. Harapan kami ini akan lebih baik dari Malioboro dan Braga“, kata Sutiaji dalam sidang paripurna istimewa HUT Kota Malang ke-105 di DPRD, beberapa waktu lalu.
Kedua, dia menyebut perwujudan Malang 4.0 sebagai wujud upaya Pemkot Malang menghadapi revolusi industri. Ketiga mewujudkan Malang sebagai Kota Kreatif.
Keempat mewujudkan Kota Malang sebagai destinasi halal. Kelima meningkatkan pelayanan pada masyarakat dalam Malang Service. Dan terakhir mewujudkan Malang Nyaman bagi seluruh komponen masyarakat dalam menghuni Kota Malang.
“Kota Malang tidak statis. Kita dinamis. Terus bergerak. Saya harap DPRD Kota Malang dapat bersama-sama kami mewujudkannya”, ungkap Sutiaji.
Kota Malang, kata Sutiaji, berjalan sudah pada jalurnya dalam pembangunan dan cita-cita daerah. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) hingga 80,56 persen, lalu pertumbuhan ekonomi kita juga 5,6 persen dengan angka inflasi dibawah 3 persen.
Dikatakan juga, pembangunan Kota Malang berada pada jalurnya dari penurunan angka kemiskinan di 2017 hingga 4,17 persen dan prestasi lainnya. (*)