inspirasicendekia.com, MALANG – Konvensi bakal calon wakil bupati yang diusung Malang Jejeg akhirnya memilih Gunadi Handoko, mendampingi Hari Cahyono (Sam HC). Malang Jejeg segera mengusulkan pasangan calon jalur independen ini ke KPU Kabupaten Malang.
Penetapan Gunadi Handoko sebagai bakal calon wabup terpilih hasil konvensi diumumkan tim pansel konvensi di YNO Hotel Kepanjen, Kamis (16/1) siang. Gunadi dinilai mendapatkan penilaian tertinggi pada 7 (tujuh) aspek penilaian tim pansel.
“Sudah pas, karena pak Gunadi ini memiliki kapasitas dan kelebihan tersendiri, yang tidak sama seperti Saya. Namun, kami sama-sama memiliki integritas,” demikian Heri Cahyono, calon bupati Malang yang diusung Malang Jejeg, usai pengumuman.
Soal pertimbangan khusus lainnya, Sam HC mengakui, selain kapasitas profesionalnya, Gunadi Handoko juga mempunyai modal sosial yang layak diperhitungkan. Yakni, sebagai salah satu direktur PT Arema Indonesia dan mantan pengurus parpol.
Sam HC lalu menegaskan, secepatnya akan merumuskan sejumlah langkah terkait pencalonnya sebagai paslon jalur perseorangan bersama Gunadi Handoko. Karena, lanjutnya, pencalonannya sebelumnya belum bisa diterima KPU karena belum memiliki pasangan calon wak resmi.
“Secara administratif, harus sudah paslon yang didaftarkan ke KPU. Sudah ada dukungan 200 ribu lebih. Jadi, 2-3 minggu ke depan kami konsentrasi pendaftaran dulu,” imbuhnya.
Sam HC mengklaim, dirinya berikut Gunadi Handoko memiliki basis dukungan masing-masing yang kuat. Sehingga, lanjutnya, langkah strategis untuk pemenangan nantinya harus disatukan dan dirumuskan bersama-sama.
Sementara, Gunadi Handoko menyatakan akan menjunjung integritas sebagai wujud mengemban amanah yang diberikan semua pihak melalui pansel konvensi ini.
“Saya sudah dipilih, maka saya harus menegakkan integritas dengan amanah yang diberikan. Semua harus berangkat dari integritas dulu. Karena, jika dimulai dari yang tidak baik, maka hasilnya juga kurang baik,” tegasnya.
Ia lalu menegaskan, komitmennya maju dalam pilkada Kabupaten Malang melalui jalur perseorangan ini, karena menginginkan terjadinya perubahan kepemimpinan yang lebih baik.
“Kenapa memilih jalur independen, karena cost politik cukup besar, dan bahkan tidak rasional, jika harus melalui dukungan parpol,” tandasnya.
Gunadi Handoko sendiri berangkat dari kalangan profesional di bidang hukum. Meski begitu, ia sudah pernah mengalami dunia perpolitikan lokal sebagai pengurus PKB. Terakhir, ia juga sempat menjadi calon anggota DPR RI dari Partai Berkaya, meski akhirnya gagal ke Senayan. [min]